Tempat Bertemunya 6 Presiden RI (1)

Museum Kepresidenan Republik Indonesia atau dapat disebut dengan “Balai Kirti” merupakan tempat istimewa. Museum ini diresmikan oleh Presiden ke-6 Republik Indonesia Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono. Beliau meresmikan Balai Kirti pada tanggal 18 Oktober 2014, namun museum baru dibuka untuk umum sejak tanggal 10 November 2014. Keistimewaan museum ini, yaitu tempat perlambangan berkumpul dan bertemunya ke- 6 Presiden Republik Indonesia. Di Balai Kirti inilah kita dapat melihat sosok ke-6 Presiden Republik Indonesia berdiri berdampingan selaras dan serasi satu dengan yang lain, meskipun hal ini hanya sebatas patung.

Bangunan yang memiliki luas total 5.865 m² ini menyajikan konsep bangunan modern yang cukup unik, dimana Adjie Negara selaku perancang gedung menggunakan tema Genius Loci, Genius Saeculi ( The spirit of place, The spirit of time). Untuk konsep bangunan yang didirikan adalah “ada namun tiada”, hal ini dapat dilihat dari penggunaan kaca sebagai media pelapis bangunan mengganti tembok batu. Pemilihan konsep ini tidak terlepas dari pemikiran bahwa bangunan berada dalam wilayah komplek Istana Kepresidenan Indonesia yang merupakan bagian dari cagar budaya nasional. Kondisi ini membuat Adjie Negara akhirnya mencoba menyatukan arsitektur modern dengan gaya klasik yang berada di komplek Istana tanpa mengurangi nilai sejarah dan nilai keindahan bangunan. Selain itu, adanya sebuah tantangan terkait bangunan museum lama istana yang masuk dalam rancangan pembangunan Balai Kirti, memunculkan sebuah ide unik dimana bangunan museum lama menyatu dengan Balai Kirti. Penggunaan kaca sebagai media pelapis bangunan membuat bangunan ini tetap menyatu tetapi tidak menutup pandangan jika melihat bangunan – bangunan di dalam komplek istana. (Kementerian PU:2014,39)

Pembangunan museum sendiri dimulai pada 20 Agustus 2013 setelah sebelumnya desain yang diajukan Adjie Negara dipilih sebagai pemenang sayembara Hall of Fame yang diadakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum pada 16 Agustus 2012, sedangkan pembangunan kontruksi museum ini dilakukan hingga 30 April 2014 namun kontruksi benar – benar rampung pada Juli 2014. (Kementerian PU:2014,67). Bangunan ini sendiri terdiri dari 3 lantai utama dan satu lantai basement, di lantai pertama terdapat lobi yang memanjang dimana lobi ini memiliki atap yang menggunakan skylight sehingga bagi para pengunjung yang ingin masuk dapat merasakan konsep arsitektur modern namun dengan suasana klasik dari Istana, dipilar – pilar yang menonpang skylight kita dapat melihat banner yang menampilkan foto para presiden Republik Indonesia. Di depan pintu masuk museum kita disungguhkan sebuah patung burung Jatayu yang sebagian besar terbuat dari kayu dengan tinggi mencapai 3 meter dan lebar mencapai 1,5 meter. Patung ini merupakan salah satu koleksi sumbangan yang berasal dari museum Nasional. Di sebelah lobi ini terdapat sebuah prasasti yang menampilkan tulisan dari presiden Susilo Bambamg Yudhoyono sebagai lambang peresmian museum ini yang diresmikan pada 18 Oktober 2014. (con)

 

Rozinah Nabihah

Admin Website Museum Kepresidenan RI Balai Kirti