Sukarno, KAA, dan Gerakan Non Blok

Monumen Persahabatan Negara Non Blok

Bogor (24/4) Konferensi Asia Afrika merupakan awal dari keterlibatan langsung Presiden Soekarno dalam semangat nasionalisme Asia dan Afrika. Prinsip Soekarno adalah menciptakan dunia baru tanpa penghisapan atas manusia oleh manusia. Maka dengan demikian dunia baru akan hadir tanpa imperialisme, kolonialisme, dan neo-kolonialisme.

Prinsip politik luar negeri bebas aktif yang digariskan oleh konstitusi tidak dibiarkan hanya berfungsi sebagai landasan untuk menghadapi persaingan antara Blok barat dan Blok Timur maka Gerakan Non Blok sebagai solidaritas negara Asia dan Afrika dilebarkan sayapnya hingga ke Amerika Latin. Pelopor Gerakan Non Blok ini adalah Presiden Soekarno, Perdana Mentri India, Prtesiden Mesir Gamal Abdul Nasser, Presiden Yugoslavia Josep Broz Tito dan Presiden Ghana Kwame Nkrumah.

Gerakan Non-Blok sendiri bermula dari sebuah Konferensi Asia Afrika di Bandung sebuah konferensi yang diadakan pada tahun 1955. Di sana, negara-negara yang tidak berpihak pada blok tertentu mendeklarasikan keinginan mereka untuk tidak terlibat dalam konfrontasi ideologi Barat-Timur. Namun sekarang GNB ini tampak semakin tidak mempunyai relevansi sejak berakhirnya Perang Dingin. tetapi pertemuan terakhir 2016 di Venezuela menjelaskan bahwa GNB tetap ada tetapi tidak begitu berpengaruh. (Doni Fitra)