SOEKARNO BERTEMU MANTAN

Soekarno

Bogor (23/5) SOEKARNO BERTEMU MANTAN

(Berdasarkan artikel Merdeka.com di buat skenario oleh Wawan Teamlo)

ANNOUNCER : Saat masih muda Presiden Soekarno mencintai beberapa gadis Belanda. Bukan perkara sulit bagi Soekarno muda untuk mendekati gadis Belanda. Otaknya pintar, wajahnya pun tampan. Tak heran, gadis-gadis Belanda mau saja didekati walau Soekarno pribumi. 
Gadis Belanda yang pertama kali dipacarinya adalah Rika Meelhuysen. Gadis itu pulalah yang pertama kali dicium oleh Soekarno. Ketika itu umur Soekarno baru 14 tahun

SOEKARNO      :   Rika?

RIKA               : Ya Rhoma?

SOEKARNO      :   Hei ini aku Sukarno, Ini bukan filmnya Rhoma

RIKA               : Ya Karno?

SOEKARNO      :   Apakah kamu tahu bulan di sana?

RIKA               : Yang mana Karno?

SOEKARNO      :   Itu

RIKA               : Ini kan masih siang Karno mana ada bulan?

SOEKARNO      :   Ini ceritanya rayuan ya mbaaakkk?

RIKA               : Ooo iya sori

SOEKARNO      :   Rembulan di sana itu sedang pergi

RIKA               : Kemana

SOEKARNO      :   Pergi ke dekatku, karena kau adalah rembulanku

(SILAKAN IMPROVISASI TENTANG RAYUAN)

ANNOUNCER :  Begitulah kisah percintaan soekarno, Soekarno tak mau cinta monyetnya diketahui sang ayah, Raden Sukemi Sosrodiharjo. Soekarno tahu ayahnya benci orang Belanda. Apa yang akan dilakukan ayahnya jika melihat Soekarno menjalin kasih dengan noni Belanda. Soekarno takut akan dihajar dengan rotan.

Suatu sore, Soekarno sedang asyik berboncengan dengan Rika Meelhuysen.

(DIPRAKTEKKAN) Di persimpangan dia tak sengaja menabrak seorang pengendara sepeda lain. Ternyata Soekarno menabrak Raden Sukemi, ayahnya sendiri! Bukan main takutnya Soekarno. Nonik belanda pulang

Ketika tiba di rumah, ayahnya tidak marah. ayahnya malah berkata dengan lembut.

AYAH            :  “Nak, kau jangan kuatir aku akan marah karena kau bergaul dengan gadis Belanda itu. Hal itu baik sekali. Itulah jalan terbaik agar Bahasa Belanda mu menjadi lebih baik lagi,”

SOEKARNO : Hahh….terimakasih Ayah

ANNOUNCER :   Soekarno lega bukan kepalang. Dia pun makin bersemangat mendekati gadis-gadis Belanda.
Soekarno yang berusia 18 tahun. Dia Cinta mati kepada Nonik Belanda bernama Mien Hessels.

Soekarno yang saat itu berusia 18 tahun bahkan nekat menemui Pak Hessels untuk melamar Mien.

SOEKARNO : Permisi Mr. Hessels..kedatangan saya kemari adalah untuk melamar anak Mr yaitu Mien

HESSEL :  “Kamu? Inlander kotor seperti kamu berani-beraninya mendekati anakku? Enyah kau binatang kotor!” bentak orang tua Hessels dengan geram.

ANNOUNCER :  Soekarno merasa terhina, malu, marah. Inilah salah satu hal yang akan terus diingat Soekarno. Memacu dirinya untuk membawa rakyat Indonesia agar bisa dipandang sejajar dengan bangsa manapun di dunia.
Waktu juga yang membuat Soekarno melupakan cintanya pada Mien Hessels. 23 Tahun kemudian, di tahun 1942. Soekarno sedang berjalan-jalan di Jakarta. Tiba-tiba dia ditegur oleh seorang wanita Belanda yang gemuk, tua dan jelek.

Wanita itu tertawa terkekeh-kekeh.

WANITA         : “Dapatkah kau menebak siapa aku?”

SOEKARNO    : Hmmm siapa ya??… maaf aku tak ingat

Soekarno memperhatikan wanita itu dengan teliti. Berusaha mengingat-ingat. Tapi dia tidak tahu.

WANITA         : “Aku Mien Hessels,” katanya. Soekarno terkejut luar biasa.

SOEKARNO    : “Hahhhhh! Mien Hessels! Ratuku yang cantik seperti bidadari itu sudah berubah menjadi wanita sihir.

ANNOUNCER :  Dengan cepat SOEKARNO memberi salam pada wanita tua itu dan terus berjalan sambil mengucap syukur dan memuji Tuhan Yang Maha Penyayang karena telah melindungiku. Caci-maki yang telah dilontarkan ayahnya dulu sesungguhnya adalah rahmat yang terselubung bagiku. Aku berterima kasih atas perlindungan Tuhan,” ujar Soekarno dengan penuh rasa syukur.

Tamat