Reformasi Birokrasi Presiden BJ. Habibie

BJ. Habibie

Bogor (25/6) BJ. Habibie diangkat menjadi Presiden RI ke-3 setelah Presiden Soeharto mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei 1998. Langkah awalnya adalah mereformasi birokrasi di Indonesia. Reformasi Birokrasi dimasa pemerintahan BJ. Habibie adalah salah satu yang tersukses dalam sejarah Indonesia. Pada masa ini Pesiden BJ. Habibie meletakan dasar reformasi yang nantinya akan diteruskan pemimpin Indonesia selanjutnya.

Reformasi Biroktasi yang dilakukan BJ. Habibie adalah dengan memisahkan birokrasi dengan pengaruh kepentingan politik praktis. Langkah pertamanya adalah mereformasi Golkar, karena menurut Presiden BJ. Habibie sudah lama Golkar mendominasi birokrasi. Habibie pun segera melaksanakan Musyawarah Nasional Luar Biasa Golkar dalam rangka reformasi Golkar menjadi Partai Politik.

Kemudian melarang rangkap jabatan untuk memudahkan melaksanakan kebijakan dan pelayanan kepada masyarakat. Akibatnya adalah Akbar Tanjung dan Hamzah Haz harus meninggalkan jabatan mentri, karena mererka adalah Ketua Partai Golkar dan PPP.

Memisahkan Jabatan Gubernur BI dengan Kabinet. Ini langkah berani yang dilakukan BJ. Habibie untuk memperkuat Bank Indonesia dalam kemandirian mengatur kebijakan moneter di Indonesia. dengan demikian diharapkan Bank Indonesia harus lebih mandiri, bebas, kuat dan independen. Bank Indonesia juga bisa membantu Presiden didalam pembangunan di Indonesia. Sumber : Buku Presiden Republik Indonesia 1945-2014 (Doni Fitra)