Proklamasi di Tanah Rencong, Burhanudin Mohammad Diah (BM Diah)

Burhanudin Mohammad Diah (BM Diah)

Bogor (20/5) Burhanudin Mohammad Diah atau lebih dikenal BM Diah lahir tanggal 7 April 1917 di Kotaraja, Aceh. Ayahnya bernama Mohammad Diah sedangkan ibunya bernama Siti SaidahPendidikannya dimulai di HIS Kutaraja tahun 1929 kemudian dilanjutkan di sekolah MULO di Medan. Tahun 1935 – 1937 BM. Diah melanjutkan sekolah di Ksatrian instituut atau lebih dikenal dengan Middelbaar National Handels Collegium (Sekolah Tinggi Ekonomi dan Jurnalistik Partikelir) di Bandung.

Rasa nasionalisme yang tertanam pada dirinya sudah muncul sejak Ia bersekolah di Medan. BM Diah melihat kelicikan dan kekejian imperialis Belanda.

Pada saat Jepang menduduki Indonesia, BM. Diah merupakan redaktur pelaksana dan wakil pemimpin redaksi SK. Asia Raya sehingga beliau banyak mengetahui keadaan sebenarnya, baik di dalam maupun luar negeri. BM. Diah dapat menilai apa artinya rakyat dengan sukarela menyerahkan padinya atau hasil bumi yang lain untuk memenangkan perang “Asia Timur Raya”. Dari sinilah nasionalisme BM. Diah semakin tinggi sehingga Ia bersama teman-temannya pada tanggal 3 Juni 1945 membentuk gerakan Angkatan Baru yang bertujuan memperjuangkan Indonesia Merdeka.

Gerakan ini mencanangkan tekad pemuda mencapai kemerdekaan walaupun ada janji-janji dari pemerintah Jepang menghadiahkan kemerdekaan, golongan ini tidak percaya pada ucapan-ucapan Jepang.

Pada saat Perumusan Naskah Proklamasi, BM. Diah merupakan salah seorang yang turut hadir pada saat Perumusan Naskah Proklamasi bahkan beliau juga menyimpan Naskah Proklamasi yang asli sampai akhirnya BM. Diah menyerahkannya kepada Presiden Soeharto tahun 1993. BM. Diah meninggal tahun 1996 dalam usianya yang ke 79 tahun dan dimakamkan di Jakarta.