Profil Singkat Museum Kepresidenan RI Balai Kirti 2020

Museum Kepresidenan RI Balai Kirti

Bogor (15/1) Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti diresmikan pada tanggal 18 Oktober 2014, oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, meskipun pembangunannya dimulai sejak tahun 2012. Dalam pembangunannya melibatkan empat kementrian: Kementrian Sekretariat Negara. Kementrian Pekerjaan Umum, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Balai Kirti artinya Bangsal Kemuliaan. Kirti berasal dari Bahasa Jawa Kuno dan Sansekerta, yang berarti tindakan yang membawa kemasyhuran. Apabila digabungkan, maka Balai Kirti dapat dimaknai sebagai bangunan yang menampung berbagai benda bersejarah, peninggalan perjalanan sejarah kepemimpinan para presiden Republik Indonesia.

Tujuan awal pendirian museum ini, agar warga negara Indonesia, khususnya generasi muda, dapat mengetahui jejak perjuangan dan jasa-jasa para Presiden RI yang telah purna-bakti maka didirikan Museum Kepresidenan RI Balai Kirti di kawasan Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Museum berdiri di atas tanah seluas. 3.211,6 m2. Gedungnya berarsitektur modern, setinggi tiga lantai. Lantai pertama, disebut sebagai “Galeri Kebangsaan”. Lantai kedua, disebut sebagai “Galeri Kepresidenan”. Lantai ketiga merupakan ruang terbuka dengan diisi taman sebagai ruang santai bagi para pengunjung.

Berbagai koleksi kepresidenan yang tertuang dalam museum ini berupa duplikat koleksi seperti lencana atau tanda jasa para presiden, pakaian tugas para tokoh presiden, kata-kata bijak masing-masing presiden,