Profil Presiden Soeharto

Presiden RI Ke-2 Soeharto

Bogor (4/10) Soeharto, Presiden kedua RI, lahir di Kemusuk, Yogyakarta, tanggal 8 Juni 1921. Ayahnya bernama Kertosudiro dan ibunya bernama Sukirah. Pada tahun 1947, menikah dengan Siti Hartinah, seorang anak pegawai Mangkunegaran.

Soeharto mendapatkan pendidikan militer pada zaman Belanda dan Jepang. Pada masa perang kemerdekaan 1945-1949, Soeharto bertugas di Yogyakarta. Ia memimpin peristiwa Serangan Umum Satu Maret pada tahun 1949. Pada usaha merebut Irian Barat dari Belanda, Soeharto diangkat menjadi Panglima Mandala oleh Presiden Soekarno tahun 1961.

Situasi politik yang terus memburuk dan situasi ekonomi masyarakat yang morat-marit mendesak dilaksanakan Sidang Istimewa MPRS, 7-12 Maret 1967 dan pada tanggal 12 Maret 1967 menunjuk Soeharto sebagai Pejabat Presiden. Secara resmi Soeharto dilantik menjadi Presiden pada 27 Maret 1968 dalam Sidang Istimewa MPRS V.

Setelah keamanan dan situasi masyarakat dianggap pulih maka Presiden Soeharto melaksanakan Program Pembangunan Lima Tahun atau Pelita. Pelita yang waktu itu adalah rencana pebangunan kemudian menerapkan trilogi pembangunan. Trilogi Pembangunan adalah Stabilitas Nasional, Perumbuhan Ekonomi dan Pemerataan Pembangunan. Pembangunan infrastruktur di Indonesia untuk mendorong kesejahteraan rakyat seperti pembangunan irigasi, jalan termasuk jalan tol, sarana pelabuhan laut/udara, jalan KA, pendidikan, kesehatan dan bidang pertahanan.

Pada tahun 1984 Indonesia berhasil mewujudkan swasembada pangan dan pencanangan KB mandiri 28 Januari 1987.untuk mengontrol laju pertumbuhan penduduk Indonesia.

Pada tahun 1998, tepatnya tanggal 21 Mei 1998 Presiden Soeharto menyatakan berhenti sebagai presiden dan digantikan oleh Wakilnya, B.J. Habibie. Pada tangga 27 Januari 2008, Soeharto meninggal dunia di RS Pertamina Jakarta dan dimakamkan di Astana Giribangun, Karang Anyar, Jawa Tengah, dalam usia ke-87 tahun.