Pembebasa Irian Barat

Tugu Pembebasan Irian Barat

Bogor (30/4) Sejak terbentuknya kembali Negara Kesatuan Republik Indonesia, masalah Irian Barat tidak sekalipun lepas dari perhatian Presiden Soekarno. Presiden Soekarno selalu masalah Irian Barat di selesaikan dengan cara yang radikal. Masalah Irian Barat bukanlah sekedar wilayah yang masih berada di tangan kolonialis, tetapi juga menyangkut harga diri dari sebuah negara berdaulat.

Pada akhir tahun 1961 Presiden Soeharto memperkenalkan dan memerintahkan Tiga Komando Rakyat (TRIKORA) yang berisikan : gagalkan pembentukan negara Papua, kibarkan bendera Merah Putih di Irian Barat, dan bersiap untuk mobilisasi umum. Dari semangat Trikora ini menandakan bahwa Presiden Soekarno meninggalkan usaha diplomasi dengan pihak Belanda dan Indonesia sangat siap dengan segala resiko yang dihadapi.

Untuk persiapan merebut Irian Barat, Pada tanggal 2 Januari 1962, Presiden Soekarno mengeluarkan keputusan No. 1 tahun 1962 untuk membentuk Komando Mandala Pembebasan Irian Barat.  Indonesia meminta bantuan Amerika Serikat untuk menyelesaikan perselisihan antara Indonesia dan Belanda namun Amerika Serikat menolak memberikan bantuan senjata. Presiden Soekarno pun akhirnya menggunakan kekuatan persenjataan dengan bantuan dari Uni Soviet.  Konfrontasi yang dilakukan Indonesia itu menarik perhatian Amerika Serikat. Pada tahun 1962, Amerika Serikat mulai menekan Belanda untuk menyelesaikan sengketa dengan syarat-syarat yang menguntungkan Indonesia. Amerika Serikat menyadari jika tidak segera diselesaikan akan menimbulkan perang. Pemerintah Belanda juga banyak mendapat tekanan dari Amerika Serikat untuk berunding. Desakan ini untuk mencegah terseretnya Uni Soviet dan Amerika Serikat ke dalam suatu konfrontasi langsung di Pasifik, di mana masing-masing pihak memberi bantuan kepada Indonesia dan Belanda. Sehingga, pada tanggal 15 Agustus 1962, ditandatangani Persetujuan New York antara Indonesia dan Belanda.

Pada tahun 1963 Irian Barat resmi berada dibawah pengawasan Indonesia. Bagi Presiden Soekarno itu adalah kemenangan besar dalam mempertahankan sejengkal tanah air Indonesia. Kembalinya Irian Barat ke pangkuan Ibu Pertiwi menjadi suatu peristiwa yang membanggakan karena dengan diplomasi berhasil mengembalikan Irian Barat tanpa penggunaan persenjataan yang lebih jauh. Walaupun Soekarno kala itu sudah mendapatkan bantuan senjata dari Uni Soviet namun tidak dipergunakan sepenuhnya.