Megawati: Dari Medan Merdeka Utara ke Medan Merdeka Utara

Megawati Soekarnoputri

Bogor (28/11) Sebelum Megawati Lahir, menurut Sukarno, Fatmawati bermimpi diberikan kembang sepatu merah oleh mertuanya. Sukarno pun membuat interpretasi atas mimpi ini. Mimpi ini adalah isyarat bakal hadir seorang anak perempuan di tengah-tengah mereka. Kelahiran Megawati melengkapi kebahagiaan Sukarno dan Fatmawati. Sebelumnya Fatmawati telah melahirkan anak pertama, Muhammad Guntur Soekarnoputra.

Pada usia 6 bulan, Megawati sudah terpisah dengan ayahnya karena terjadi Agresi Belanda I 21 Juli 1947 dan Sukarno diasingkan di Prapat. Untuk menjaga keselamatan keluarga Presiden dipindahkan ke Madiun.

Itulah masa kecilnya, Megawati Soekarnoputri yang ikut merasakan perjuangan bapaknya yang jatuh bangun agar NKRI tetap kokoh berdiri. Ketika ibunya keluar dari Istana tahun 1953, ia mengikuti bersama adik-adiknya. Ia juga melihat bagaimana Si Pendiri Republik, dicabut secara paksa dari kursi kepresidenan pada tahun 1960an akhir dan disekap dalam sebuah wisma hingga wafat dalam kesunyian yang menerbitkan pilu.

Akibat dari kepedihan itu, Sukarno tidak ingin anak-anaknya tampil dalam politik praktis. Pada suatu kala Sukarno berdoa untuk Guntur, “Apa pun jadinya kelak, terserah kepada hari depannya. Cuma satu doa ku untuknya, semoga ia tidak terpilih jadi presiden. Kehidupan ini sungguh terlalu berat”.

Doa Sukarno terkabul. Putranya memang tidak menjadi Presiden. Namun, tidak untuk putri keduanya. Empat puluh delapan tahun setelah Megawati meninggalkan