HUT TNI Ke-73

Tentara Nasional Indonesia

Bogor (5/10) Setelah Indonesia Merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, Presden Soekarno membentuk Badan Keamanan Rakyat yang merupakan gabungan Lasykar-lasykar Rakyat, PETA, Heiho dan Tentara Pelajar pada tanggal 22 Agustus 1945. Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu dan akan di tawan Tentara Sekutu, maka Pemerintah Indonesia langsung bergerak cepat untuk menghadapi Belanda yang memboncengi Tentara Sekutu untuk itulah BKR pun di ganti dengan Tentara Keamanan Rakyat pada tanggal 5 Oktober 1945 dan mengangkat Supriadi sebagai Mentri Keamanan Rakyat dan Pemimpin Tertinggi TKR tanggal 6 Oktober. Akan tetapi Supriadi tidak pernah muncul hingga awal bulan November, sehingga TKR tidak memiliki pimpinan tertinggi. Untuk mengatasi kekosongan tersebut pada tanggal 18 Desember 1945 Presiden Soekarno atas saran Letnan Jendral Urip Sumoharjo, Kepala Staf TKR menunjuk Kolonel Sudirman menjadi pimpinan TKR, dengan pangkat Jendral.

Untuk memperluas fungsi ketentaraan dalam mempertahankan kemerdekaan dan menjaga keamanan rakyat Indonesia, maka pada tanggal 7 Januari 1946 pemerintah mengeluarkan Penetapan Pemerintah No.2/SD 1946 yang mengganti nama Tentara Keamanan Rakyat menjadi Tentara Keselamatan Rakyat. Kemudian nama Kementerian Keamanan Rakyat diubah namanya menjadi Kementerian Pertahanan.

Untuk menyempurnakan organisasi tentara menurut standar Internasional, maka pada tanggal 26 Januari 1946 pemerintah mengeluarkan maklumat Penetapan Pemerintah No.4/SD Tahun 1946 tentang penggantian nama Tentara Keselamatan Rakyat menjadi Tentara Republik Indonesia. Usaha untuk menyempurnakan tentara terus dilakukan oleh Pemerintah Indonesia pada waktu itu. Banyaknya laskar-laskar dan badan perjuangan rakyat, kurang menguntungkan bagi perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Sering terjadi kesalahpahaman antara TRI dengan badan perjuangan rakyat yang lain. Untuk itu tanggal 3 Juni 1947 Presiden Soekarno meresmikan penyatuan TRI dengan laskar-laskar menjadi satu wadah tentara nasional dengan nama Tentara Nasional Indonesia. Presiden juga menetapkan susunan tertinggi TNI. Panglima Besar Angkatan Perang Jenderal Soerdiman diangkat sebagai Kepala Pimpinan TNI dengan anggotanya adalah Letnan Jenderal Oerip Sumohardjo, Laksamana Muda Nazir, Komodor Suryadarma, Jenderal Mayor Sutomo, Jenderal Mayor Ir. Sakirman, dan Jenderal Mayor Jokosuyono.

Demikianlah sekilas Sejarah dari BKR hingga TNI. Semoga dapat menambah pengetahuan dan pemahaman tentang perjuangan TNI dalam menjaga NKRI.