Detik-Detik Proklamasi

Rumah Kediaman Sukarno, Jalan Pegangsaan Timur, No. 56

Bogor (18/8) Pada 15 Agustus 1945 golongan pemuda mendengar berita kekalahan Jepang dari radio BBC Inggris. Mereka segera mengadakan rapat pada pukul 20.00 WIB di gedung Bacteriologis Laboratorium Pegangsaan Timur. Rapat dipimpin oleh Chairul Saleh dan memutuskan agar kemerdekaan harus segera diproklamasikan  tanpa campur tangan bangsa asing.

Tugu Proklamasi

Wikana dan Darwis ditugaskan untuk menyampaikan keputusan rapat kepada Sukarno atau Mohammad Hatta, kedua utusan tersebut diterima oleh Soekarno di Pegangsaan Timur No. 56 pukul 22.00 WIB. Soekarno mengatakan berita tentang kekalahan Jepang belum diketahuinya. Pukul 23.30 WIB Wikana dan Darwis menuju tempat rapat golongan pemuda di Jalan Cikini 71 untuk melaporkan hasil pertemuannya dengan Soekarno dan Moh Hatta.

Rapat golongan pemuda di Jalan Cikini 71 memutuskan untuk membawa Sukarno dan Mohammad Hatta ke luar kota. Sukarni, Jusuf Kunto, Chairul Saleh, Singgih, dan Muwardi ditugaskan membawa Soekarno dan Moh Hatta ke Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat. Rumah Djiauw Kie Siong dijadikan sebagai tempat tinggal Sukarno dan Mohammad Hatta. Peristiwa tersebut terjadi pada 16 Agustus 1945 pukul 04.00 WIB.

Rengasdengklok

Hilangnya Sukarno dan Mohammad Hatta dari Jakarta membuat panik anggota PPKI, mereka kemudian mengutus Ahmad Soebardjo untuk menjemput Sukarno dan Mohammad Hatta dari Rengasdengklok. Golongan pemuda mengizinkan Sukarno dan Mohammad Hatta kembali ke Jakarta setelah Ahmad Soebardjo memberikan jaminan bahwa proklamasi kemerdekaan akan dilaksanakan 17 Agustus 1945.

Sukarno, Mohammad Hatta, dan Ahmad Soebardjo kembali ke Jakarta dan menuju ke rumah Laksamana Tadashi Maeda untuk meminjam rumahnya sebagai tempat perumusan naskah proklamasi. Mereka diterima oleh Laksamana Tadashi Maeda pukul 22.00 WIB. Setelah Maeda mengizinkan, maka Sukarno, Mohammad Hatta dan Ahmad Soebardjo mulai merumuskan naskah proklamasi. Sukarno menuliskan konsep di atas secarik kertas, sedangkan Mohammad Hatta dan Ahmad Soebardjo menyumbangkan pikiran secara lisan.

Konsep naskah proklamasi rumusan Sukarno, Mohammad Hatta dan Ahmad Soebardjo kemudian didiskusikan untuk mendapatkan persetujuan dari hadirin yang berjumlah 40-50 orang. Rumusan tersebut akhirnya disetujui oleh semua hadirin, mereka juga memutuskan Sukarno dan Mohammad Hatta yang menandatangani naskah proklamasi dan pembacaan naskah Proklamasi akan dilaksanakan pada pukul 10.00 WIB di rumah Soekarno, Jalan Pengangsaan Timur No. 56.

Sukarno meminta Sayuti Melik untuk mengetik naskah proklamasi. Sayuti Melik mengetik naskah proklamasi ditemani oleh B.M. Diah. Pada saat pengetikan, Sayuti Melik melakukan tiga perubahan kata yaitu “Tempoh” menjadi ”Tempo”, “Wakil-wakil bangsa Indonesia” menjadi “Atas nama bangsa Indonesia”, dan penulisan hari, bulan dan tahun. Teks naskah proklamasi ditandatangani oleh Sukarno dan Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia. Peristiwa ini berlangsung menjelang subuh hari Jum’at 17 Agustus 1945. (Doni Fitra)