You are currently viewing STANDING PARVATI

STANDING PARVATI

Batu

Mungkin Jawa Timur

Panjang. 30 cm, Lebar. 24 cm, Tinggi. 62 Cm

Abad 14 – 15 Masehi

Museum Nasional Indonesia

Inv. No. 114 c / 3546

Berdasarkan ikonografi, arca ini menggambarkan dewi Parwati, istri/ pasangan (sakti) Siwa dalam posisi sānta (tenang) nya. Itu digambarkan berdiri secara statis pada bunga lotus/teratai kelopak ganda dan memiliki empat tangan. Kedua tangan depan ditempatkan di antara perut dan dada, telapak tangan kanan diposisikan di bawah telapak tangan kiri. Sementara itu, di sisi belakang tangan kanan dipegang camara (penolak lalat) dan sisi belakang tangan kiri memegang aksamala (tasbih).

Arca Parvati tersebut diperkirakan sebagai perwujudan seorang wanita penguasa yang telah meninggal dunia. Di Jawa Timur, mulai abad ke- 15-13 Masehi, adalah kebiasaan untuk mempersonifikasikan orangorang yang telah meninggal dalam bentuk arca dewa yang disembah selama hidup mereka. Biasanya arca almarhum itu dibuat setelah 12 tahun wafatnya dan dilakukan melalui upacara Sraddha. Secara karakteristik, arca itu berada dalam posisi statis (kaku). Arca tersebut digambarkan dengan dua tangan yang diletakkan di depan dada dalam posisi meditatif atau diposisikan tepat di samping tubuhnya. Jika arca itu memiliki empat lengan, maka kedua tangan di depan itu berada dalam posisi meditatif, sementara dua tangan lainnya di belakang memegang senjata dewa (laksana). Kedua mata arca itu tertutup atau setengah tertutup.

Gaya seni arca pada abad ke 14-15 Masehi bisa dilihat dari busana dan perhiasan arca serta penggambaran bunga teratai yang keluar dari vas China. (#Archiphel: Kingdom of The Sea, 2017)