You are currently viewing Perjalanan Panjang Sang Jawara Budaya (1)
NTB - Kaltim - Jateng

Perjalanan Panjang Sang Jawara Budaya (1)

  • Post author:
  • Post category:Tokoh

Kisah Perjalanan pemenang Cerdas Cermat Kebudayaan Tingkat Nasional 2017

Kirana Farraas Khairunnisa, Syifa Choerunnisa Aisyah dan Valencia Dyah Olisna – Kontingen Jawa Tengah berbagi Kisah perjalanan dari Temanggung hingga menjadi Juara Cerdas Cermat SMp/MTs tingkat Nasional tahun 2017.

Pada awal April ketika masih duduk di bangku kelas 8, kami terpilih untuk mewakili SMP Negeri 2 Temanggung dalam Lomba Cerdas Cermat Kebudayaan (LCCK) 2017 tingkat kabupaten. Kami berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Farra mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN) IPS, Syifa mengikuti OSN Matematika, dan Valen mengikuti Lomba Cerdas Cermat Pendidikan Agama Islam (LCC PAI). Walaupun beda-beda, kita memiliki satu tujuan yang sama, yaitu membawa nama SMP Negeri 2 Temanggung sampai ke tingkat nasional.

Lima bulan sebelum LCCK Tingkat Nasional, kami mengikuti LCCK Tingkat Kabupaten yang dilaksanakan pada 27 April 2017 di sekolah kami sendiri, SMP Negeri 2 Temanggung. Sebagai tuan rumah, tentu saja kami menjadi lebih semangat untuk belajar dan memenangkan lomba. Kami mulai belajar materi sejarah, kebudayaan, dan permuseuman di bawah bimbingan guru IPS kami, Ibu Etik Lismawati. Materi lomba sangat banyak. Kami berusaha membaca dan mempelajari semua materi tanpa dibagi-bagi agar kami bisa saling mengingatkan apabila ada salah satu dari kami ada yang lupa.

Perjuangan ini tidak mudah. Dalam babak penyisihan dengan mengerjakan 100 soal tertulis, kami sempat memeroleh posisi dua. Namun, kami dapat lolos karena tiga tim dengan nilai terbaik dari babak ini berhak maju ke babak final. Pada babak berikutnya pun, nilai kami sempat sama dengan satu tim lainnya. Syukurlah kami dapat menjawab soal tambahan yang dapat meloloskan kami melaju ke LCCK Tingkat Provinsi.

Setelah seleksi kabupaten (satu bulan sebelum LCCK Tingkat Provinsi dan dua bulan sebelum LCCK Tingkat Nasional), kami tidak langsung belajar bersama. Kami mulai belajar bersama-sama usai puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Kami tetap semangat belajar saat teman-teman kami sedang liburan. Selain itu, kami juga mencari berbagai referensi dari berbagai sumber, baik dari sekolah maupun perpustakaan daerah. Kami berusaha untuk membuat dan melaksanakan target setiap harinya, sehingga kami dapat menyelesaikan materi dengan cepat dan mudah paham.

LCCK Tingkat Provinsi dilaksanakan pada 20-21 Juli 2017 di Museum Ranggawarsita, Semarang. Lomba tersebut diikuti oleh 24 kabupaten/kota. Lomba ini juga tidak mudah. Kami sempat menempati posisi kedua saat babak penyisihan soal tertulis dan agak terseok pada babak soal wajib. Namun demikian, kami dapat melesat pada babak lempar rebut. Akhirnya, walaupun sempat bersaing sengit dengan regu A, kami pun lolos dan maju ke LCCK Tingkat Nasional mewakili Provinsi Jawa Tengah.

Ibu Etik membimbing kami dengan baik. Tidak hanya membaca kisi-kisi dan materi yang diberikan oleh Museum Nasional Indonesia (MNI) kepada semua tim dari 28 provinsi, kami juga diberikan bantuan pembekalan oleh dosen-dosen Universitas Negeri Semarang dan Universitas Diponegoro. Kami sampai menginap beberapa lama di Wisma Ronggowarsito, Semarang, dan pulang ke Temanggung pada Jumat sore dengan travel. Semua ini dipersiapkan untuk LCCK Tingkat Nasional pada 7-11 Agustus 2017 di Museum Nasional Indonesia.

Harinya pun tiba. Kami berangkat dari Bandara Ahmad Yani, Semarang, menuju Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Sesampainya di Museum Nasional Indonesia, tim Jawa Tengah melakukan registrasi, menghadiri pembukaan LCCK Tingkat Nasional, berkenalan dengan kawan-kawan dari 27 provinsi di seluruh Indonesia, dan melakukan pengundian pembagian kelompok.

Awalnya kami masih sulit berkenalan. Kami dan kawan-kawan belum berani membaur. Mungkin karena masing-masing masih tegang menghadapi lomba yang menunggu kami esok hari. Hari pertama hanya berkenalan dengan teman-teman yang duduk di sekitar kami saja. Ketegangan itu pun masih berlanjut sampai malam di kamar Yello! Hotel tempat kami menginap. Semua tim pasti masih belajar. Jadi, walaupun badan terasa lelah, kami tetap melanjutkan belajar di hotel. Pada esok harinya, hari perlombaan pun tiba…. Selanjutnya