You are currently viewing PANCURAN AIR SAMUDRAMANTHANA

PANCURAN AIR SAMUDRAMANTHANA

Batu

Sirah Kencong, Wlingi, Blitar, Jawa Timur

Abad 13 – 14 Masehi

Tinggi. 105 cm, Diameter. 75,8 cm

Museum Nasional Indonesia

Inv. No. 383 a / 4385

 

Relief batu tiga dimensi ini menggambarkan kisah Samudramanthana, pengadukan Lautan Susu. Dipercaya bahwa relief ini berfungsi sebagai air mancur karena memiliki lubang di bagian atas yang melewati kebagian bawah. Kisah Samudramanthana dimuat dalam buku Adiparwa- Mahabharata. Ceritanya dengan latar belakang Hinduisme berasal dari India dan telah dikenal luas di daerah-daerah yang telah dipengaruhi oleh budaya India seperti Kamboja (Khmer), dan Thailand.

Kisah Pengadukan Samudra Susu menceritakan tentang perburuan air keabadian, amerta, di Samudra Ksira yang melibatkan penyu Akupa, naga Basuki, Gunung Mandara, para dewa, dan asura (raksasa). Penyu Akupa, penjelmaan Wisnu, dijadikan tumpuan Mandara agar tidak tenggelam ke dasar laut. Naga Basuki yang memlilit Gunung Mandara berfungsi sebagai tali untuk mengaduk samudra. Kepala ditarik oleh asura, dan ekornya ditarik oleh para dewa. Dewa Indra duduk di puncak gunung Mandara sehingga tidak akan melambung. Pengadukan ini menghasilkan racun yang sangat berbahaya yang bisa menghancurkan alam semesta. Racun itu kemudian ditelan Siwa. Parvati, istri Siwa membantu meremas leher Siwa dengan keras sehingga racun itu tidak keluar lagi. Karena alasan inilah Siwa diberi nama sebagai Nilakantha (orang yang memiliki leher biru). Dari pengadukan itu, juga muncul dewi Sri dan dewi Lakshmi, apsaras (dewi), ardhacandra yang menghiasi rambut Siwa, permata Kaustubha disisipkan di mahkota Wisnu, busur, sangkha (kerang), chattra ( payung), parijata (pohon bunga abadi). Selain itu muncul juga, hewan-hewan magis seperti Kamadhenu atau Surabhi, sapi ajaib yang dapat mengabulkan permintaan; Gajah Airawata ; Kuda Uchhaiśrawas, dan yang terakhir keluar adalah Dhanwantari, penyembuh surga yang membawa air keabadian, amerta. (#Archiphel: Kingdom of The Sea, 2017).

Artikel terkait :

Penggambaran Cerita Samudramanthana di Candi Sukuh dan Arca Kura-Kura

CANDI SUKUH