You are currently viewing Menuju Hari Museum Indonesia!

Menuju Hari Museum Indonesia!

Selamat Hari Museum Indonesia!

Sudah dua tahun ini museum-museum di Indonesia merayakan Hari Museum Indonesia. Penentuan tanggal Hari Museum ini sebenarnya telah melalui jalan yang sangat panjang dari serangkaian diskusi yang dimulai semenjak Mei 2010 saat diselenggarakannya Seminar Hari Museum Indonesia di Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta. Dalam prosesnya tanggal 12 Oktober dipilih karena hari tersebut diselenggarakannya musyawarah museum pertama di Yogyakarta pada tahun 1962.

Kriteria penilaian dalam pemilihan tanggal Hari Museum Indonesia antara lain memiliki nilai dalam pengembangan ilmu pengetahuan, memiliki nilai dalam menumbuhkan kebanggaan secara nasional, dan gagasan warga Indonesia. Berdasarkan kesepakatan Seminar Hari Museum Indonesia di Museum Benteng Vredeburg tersebut, dipilihlah lima tanggal untuk dipertimbangkan menjadi Hari Museum Indonesia.

Sebenarnya pada Seminar Hari Museum Indonesia tersebut, tanggal 12 Oktober belum disertakan dalam pertimbangan. Lima tanggal lain yang saat itu dipertimbangkan antara lain:

  1. tanggal 24 April, yaitu tanggal berdirinya Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (BGKW), yang merupakan lembaga cikal bakal Museum Nasional Indonesia,
  2. tanggal 23 Mei, yaitu tanggal penyelenggaraan Seminar Hari Museum Indonesia,
  3. tanggal 28 Oktober, yaitu hari berdirinya Museum Radya Pustaka,
  4. tanggal 6 November, yaitu hari berdirinya Museum Sono Budoyo, dan
  5. tanggal 24 Desember, yaitu hari berdirinya Urusan Museum, Jawatan Kebudayaan, Kementerian PP & K.

Saat itu tanggal 24 Desember dipilih secara aklamasi. Namun, hasil kajian tersebut kemudian tertunda karena Direktur Jenderal Kebudayaan yang menjabat saat itu meninggal dunia. Usulan tersebut pun akhirnya mengendap.

Pada tanggal 24 Desember 2014, Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman (PCBM) menghidupkan lagi gagasan ini dengan menyelenggarakan diskusi di Museum Kebangkitan Nasional. Dalam diskusi tersebut, pemilihan tanggal 24 Desember sebagai Hari Museum Indonesia kemudian dipertimbangkan ulang. Tanggal tersebut dinilai tidak strategis karena berdampingan dengan Hari Natal. Dari sisi anggaran dan pelaksanaan, juga dikhawatirkan karena semua instansi sedang memasuki tutup tahun anggaran dan sibuk menyusun laporan. Dari segi perhatian, masyarakat pasti sibuk menghadapi hari Natal dan Tahun Baru. Catatan-catatan tersebut menjadi pertimbangan baru pihak Asosiasi Museum Indonesia maupun Direktorat PCBM.

Dari hasil diskusi yang diselenggarakan oleh Direktorat PCBM tanggal 23 April 2015 di Malang, lahir empat usulan tanggal baru antara lain:

  1. tanggal 29 Februari, yaitu lahirnya Museum Lembaga Kebudayaan Indonesia setelah BGKW,
  2. tanggal 5 Maret, yaitu hari kelahiran Drs. Moh. Amir Sutaarga “Bapak Museum Indonesia”,
  3. tanggal 9 Maret, yaitu tanggal peresmian Lembaga Kebudayaan Indonesia sebagai pengganti BGKW), dan
  4. tanggal 12 Oktober.

Dari berbagai pilihan yang didiskusikan, dipilihlah tanggal 12 Oktober yang pernah menjadi hari penyelenggaraan musyawarah museum pertama di Yogyakarta pada tahun 1962. Dalam musyawarah itu dicetuskan sepuluh resolusi yang memberikan indikasi mulai tumbuhnya kesadaran para tokoh tentang perlunya membingkai berbagai museum menjadi satu wadah dengan merumuskannya dalam peraturan perundang-undangan, visi dan misi, landasan kerja dalam bentuk konsep, kebijakan, dan strategi pengembangan museum. Peristiwa itu juga merupakan perwujudan dari besarnya tekad dan kedalaman berpikir sejumlah tokoh museum bumiputera sebagai penanggung jawab kemajuan museum sebagai “jendela” peradaban bangsa.

Nah, ayo datang dan ramaikan museum kita. Mari manfaatkan museum sebagai pusat informasi sejarah dan budaya bangsa Indonesia!