You are currently viewing BHAIRAWA BUDDHA

BHAIRAWA BUDDHA

Batu, Padang Roco, Sungai Langsat, Sumatera Barat

Panjang.       cm, Lebar       cm, Tinggi        cm

Abad 13 M – 14 M

Museum Nasional Indonesia

No. Inv. 6470

Arca Bhairawa Buddha Lokeswara ini diduga perwujudan dari Raja Ādityawarman, dugaan itu yang diperkuat dengan oleh uraian sumber-sumber tertulis berupa prasasti. Prasasti Kuburajo I meyebutkan bahwa Ādityawarman sebagai perwujudan Lokeśwara, sedangkan  Prasasti Suroaso I tahun 1296 Śaka (= 1374 Masehi) yang berisikan tentang pentasbihan Ādityawarman sebagai ksetrajña dengan nama Wiśesadharani berdasarkan aliran Bhairawa di Surāwāśa. Kemudian Prasasti Pagarruyung I yang berangka tahun 1278 Śaka (= 1356 Masehi) menyebutkan bahwa Ādityawarman merupakan pemeluk agama Buddha Bhairawa di Swarnnadwipa dan cikal bakal dharmarajā. (Ambarwati,2012: 99-100)

Arca ini digambarkan dalam wujud ugra (bengis) dan raudra (menakutkan) dengan gigi bertaring panjang, mata melotot dan adanya hiasan tengkorak. Ciri yang menandakan bahwa arca Bhairawa ini bersifat Buddhis terletak pada adanya hiasan figur Amitabha kecil di pada mahkotanya. Kedua tangannya masing-masing memegang mangkuk terbuat dari tengkorak manusia dan pisau. Kedua kakinya menginjak mayat laki-laki yang terbujur dengan kedua kaki terlipat. Perhiasan yang dipakainya pun menyeramkan, yaitu berupa rangkaian tengkorak dan ular. Kepala ikat pinggang yang dikenakan berupa hiasan berbentuk kepala Kala harimau yang diperindah dengan untaian mutiara. Lapik arcanya juga dihiasi dengan 8 tengkorak manusia tanpa rahang bawah. Sirascakra di belakang kepala arca dihiasi dengan motif lidah api yang menyala-nyala. Artikel terkait : Bhairawa Buddha