Setelah 33 tahun mereka berduet, tak ada yang perlu lagi diutarakan mengenai salah satu duo terbaik di negara ini. Museum Nasional beruntung diberi kesempatan menampilkan mereka.
Bayangkan, lantun jernih suara perempuan. Halus, namun kuat menembus perasaan. Bayangkan, suara malaikat itu ditingkahi denting gitar yang mengisi tiap larik. Bayangkan, mereka berdua menyanyikan puisi di bawah langit berkawan gemintang. Di antara arca, di antara desau angin dan pelukan pilar gedung berusia ratusan tahun.
Ari Reda, duet yang sudah berusia 33 tahun, sangatlah juara mengacau hati. Mengawali kebersamaan dengan menyanyikan lagu-lagu folk seperti Simon&Garfunkel maupun John Denver. Kemudian pada tahun 1987, diprakarsai oleh Sapardi Djoko Damono dan Fuad Hassan (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada masa itu), AriReda mulai menyanyikan puisi. Sejak itu, pasangan ini dikenal menyanyikan puisi-puisi dari penyair Indonesia. Hits mereka di antaranya “Aku Ingin” dan “Hujan Bulan Juni”. Akhir Agustus 2015 lalu, AriReda meluncurkan album kedua Menyanyikan Puisi. Album ini menjadi salah satu dari 9 album terbaik 2015 versi Majalah Tempo. Januari 2016, AriReda menggelar konsernya yang pertama di Teater Kecil (Taman Ismail Marzuki) selama dua hari dengan tiket terjual tandas.
30 April 2016 AriReda, akan menyanyi untuk kita, 6 di Taman Arkeologi, Museum Nasional, pukul 19.00. Mari bayangkan, suara malaikat, melantunkan puisi, ditingkahi denting gitar, di bawah langit, berkawan gemintang.
#seharidiMuseum#malamMinggudiMuseum
Konser AriReda akan dibuka dengan akustikan oleh:
Imada
Dave-Iwan
Kojay-Bungen
Jam 16.30-18.00
