TANAH AIRKU YANG SATU

SDC12808

Saat ini zaman sudah semakin berkembang, era globalisasi sudah sangat mempengaruhi kehidupan negeri ini. Dahulu para tokoh pendiri bangsa ini berjuang, demi tercapainya suatu bangsa yang berdaulat dan terbebas dari belenggu penjajah. Mereka berjuang tanpa mengharapkan suatu balas jasa, dengan semangat “Api Sumpah Pemuda” mereka terus bahu-membahu untuk membangun dan menyatukan seluruh kekuatan pemuda di tanah air ini. Organisasi pemuda yang ada diseluruh pelosok negeri, bersatu padu demi tercapainya tanah air yang satu, yaitu Indonesia.

Tetapi lihatlah semangat “Api Sumpah Pemuda” saat ini hampir hilang dikalangan pemuda-pemuda kita. Organisasi-organisasi pemuda yang ada di negara ini, banyak yang tidak lagi peduli dengan kondisi bangsa ini. Rasa cinta tanah air sudah hampir pudar di hati para pemuda kita, para kaum intelektual (mahasiswa) banyak yang menginginkan perubahan, tetapi mereka melakukan perubahan dengan cara-cara yang tidak intelektual, contohnya merusak fasilitas umum saat turun ke jalan untuk melakukan demonstrasi, yang pada akhirnya dapat merugikan masyarakat luas.

Contohlah pemuda-pemuda dizaman sebelum kemerdekaan, mereka menuangkan segenap kemampuan mereka, untuk kepentingan tanah airnya, dan bukan untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya. Marilah kita hidupkan kembali semangat “Api Sumpah Pemuda” untuk mewujudkan semangat persatuan dan kesatuan, serta semangat berkorban tanpa pamrih demi tanah air Indonesia. Janganlah kita selalu mencari kesalahan orang lain sementara diri kita sendiri belum tentu baik, dan kita juga belum memberikan sesuatu yang baik untuk “Tanah Airku yang Satu”.

(NEDI.S)