You are currently viewing Pameran Tokoh Sarmidi Mangunsarkoro  ‘’Pendidik Dan Pejuang Tiga Zaman”

Pameran Tokoh Sarmidi Mangunsarkoro ‘’Pendidik Dan Pejuang Tiga Zaman”

  • Post author:
  • Post category:Berita

Jakarta, 3 Oktober 2018. Dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda yang ke 90 tahun 2018 Museum Sumpah Pemuda menggelar Pameran Temporer dengan tema Sarmidi Mangunsarkoro, Pendidik, dan Pejuang Tiga Zaman” yang diadakan di Auditorium Museum Sumpah Pemuda.  Pameran ini secara resmi dibuka oleh Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseum (PCBM) yang diwakili oleh Kepala Sudit. Permuseuman Dra. Dedah Rufaedah Sri Handari, M.M mulai dari ini 3 Oktober sd. 3 November 2018.

Museum Sumpah Pemuda merupakan salah satu museum sejarah, yang dalam menjalankan kegiatannya selalu mengacu kepada tugas dan fungsi museum. Salah satu fungsi Museum Sumpah Pemuda, adalah pelaksanaan publikasi dan penyebarluasan informasi museum, dan sejarah, khususnya sejarah Sumpah Pemuda kepada masyarakat dan generasi muda. Selain itu Museum Sumpah Pemuda berkawajiban mengkaji, tokoh-tokoh yang terliba taktif dalam Kongres Pemuda Kedua, dan mempublikasikan perjuangan tokoh tersebut kepada masyarakat. Salah satu tokoh yang hadir pada Kongres Pemuda Kedua tersebut adalah Sarmidi Mangunsarkoro.

Sarmidi Mangunsarkoro adalah seorang tokoh berasal dari Jawa Tengah, sepak terjang beliau sejak zaman Penjajahan Belanda, zaman Pendudukan Jepang hingga masa Kemerdekaan, sudah selayaknya diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat saat ini. Aktifitas beliau di organisasi, diantaranya menjadi anggota Jong Java dan ketua Jong Javacabang Yogyakarta tahun 1926.  Mendirikan Pemuda Indonesia (PI) cabang Yogyakarta tahun 1927, anggota Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Indonesia (PARTINDO), Gerakan Rakyat Indonesia (GERINDO), Serikat Rakyat Indonesia (SERINDO), beliau juga terlibat dalam Kongres Pemuda kedua tahun 1928 yang menghasilkan Ikrar Sumpah Pemuda.

Saat Kongres Pemuda kedua, beliau menjadi salah satu pembicara, yang menyampaikan pidato tentang Pentingnya Pendidikan Kebangsaan bagi Pemuda. Tahun 1948, anggota delegasi Indonesia di dalam panitia peranan jasa-jasa baik dari Dewan keamanan PBB terhadap permasalahan Indonesia. Tahun 1953, membentuk Kabinet Nasional, wakil ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Nasional Indonesia, utusan delegasi Republik Indonesia dalam Konfrensi Asia-Afrika di Bandung 1955. Sebagai anggota DPR RI 1954, sebagai anggota Konstituante  tahun 1956.

Ibu Ani menantu dari Sarmidi Mangunsarkoro menggunting pita pada acara pembukaan Pameran Temporer Tokoh Sumpah Pemuda Sarmidi Mangunsarkoro.

Pameran tokoh sejarah memiliki nilai penting dalam upaya memberi pilihan kepada para generasi penerusakan figur yang bisa menjadi contoh dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Figur yang memberikan nilai-nilai kepahlawanan dan menjadi idola. Nilai-nilai kepahlawanan itu sesungghnya dapat terus ditumbuhkan dan dimaknai hingga sekarang. Melalui pameran ini kita bisa melihat perjuangan seorang tokoh dari mulai masa kecil hingga akhir hayatnya dengan penyajian dan segala media yang mendukungnya.

Penyelenggaraan pameran tokoh Sarmidi Mangunsarkoro, oleh Museum Sumpah Pemuda, karena ini menunjukkan bahwa Museum Sumpah Pemuda berusaha menjembatani kebutuhan masyarakat, khususnya generasi muda mengenai informasi sosok pejuang yang bisa dijadikan inspirasi dan pondasi dalam mengisi kemerdekaan dengan sebaik-baiknya.

Melalui pemeran ini, diharapkan para pengunjung dapat meneladani Sarmidi Mangunsarkoro, yang dalam hidupnya selalu berjuang secara konsisten dalam mengawal terwujudnya persatuan Indonesia. Kita sebagai generasi penerus harus menjadikan tokoh Sarmidi Mangunsarkoro, menjadi inspirasi, sehingga kita dapat terus memberikan sumbangsih kepada negara dan bangsa Indonesia, dan terus menjaga Keutuhan NKRI.