Pada saat Joesoepadi mulai duduk di bangku AMS bagian B Yogyakarta, di sekolah itu sudah berdiri cabang Jong Java. Organisasi Jong Java pada awalnya bernama Tri Koro Dharmo (Tiga Tujuan Mulia). Tiga tujuan mulia tersebut adalah:
- Mengadakan hubungan antara para pelajar pribumi yang belajar di sekolah-sekolah tinggi dan sekolah menengah, juga di kursus-kursus pendidikan lanjut dan vak (kejuruan);
- Membangkitkan dan meningkatkan minat terhadap kesenian dan bahasa nasional;
- Memajukan pengetahuan umum para anggotanya (Jong Java Jaarboektje 1923 : 115 – 116).
Sejak tanggal 12 Juni 1918, Tri Koro Dharmo yang didirikan pada tanggal 7 Maret 1915 oleh Satiman Wirjosandjojo berganti nama menjadi Jong Java. Cabang-cabang Jong Java kemudian didirikan hampir di semua kota yang mempunyai sekolah menengah baik itu MULO, AMS, ataupun HBS. Cabang Yogyakarta merupakan salah satu cabang yang besar, dengan jumlah anggotanya mencapai ratusan orang.
Sejak tanggal 12 Juni 1918, Tri Koro Dharmo yang didirikan pada tanggal 7 Maret 1915 oleh Satiman Wirjosandjojo berganti nama menjadi Jong Java. Cabang-cabang Jong Java kemudian didirikan hampir di semua kota yang mempunyai sekolah menengah baik itu MULO, AMS, ataupun HBS. Cabang Yogyakarta merupakan salah satu cabang yang besar, dengan jumlah anggotanya mencapai ratusan orang.
Berawal sebagai anggota biasa, kemudian menjadi pengurus, akhirnya R.M. Joesoepadi Danoehadiningrat sempat tepilih sebagai ketua Jong Java cabang Yogyakarta. Pada saat ia memimpin Jong Java cabang Yogyakarta sekitar tahun 1924, sekretaris Jong Java dijabat oleh Maroeto Nitimihardjo. Setelah era R.M. Joesoepadi Danoehadiningrat jabatan ketua Jong Java Yogyakarta disandang oleh Soekamso kemudian oleh Sarmidi Mangoensarkoro.
sumber : Aktivis Persatuan Pemuda: R.M. Joesoepadi Danoehadiningrat. Cetakan Kedua. Diterbitkan oleh Museum Sumpah Pemuda 2010.
