Lahir pada 23 Mei 1904 di Surakarta, Provinsi Jawa Tengah, Sarmidi Mangunsarkoro yang merupakan tokoh yang berperan penting dalam pendidikan dunia memulai pendidikannya pada 1914 di Sekolah Ongko Loro yang dibuka di Sawahan, Surakarta. Setelah itu melanjutkan ke Sekolah Teknik Prinses Juliana School (ST-PJS) Yogyakarta pada 1923-1925 dan menyandang diploma Opzichter (Pengawas Pembangunan). Kemudian pada 1926 Sarmidi melanjutkan pendidikannya di sekolah Guru Arjuna di Jakarta. Sekolah ini merupakan tempat penggemblengan Sarmidi sebagai calon pendidik karena di sekolah ini Sarmidi ditempa dalam kemampuan berpikir, demikian juga kecakapan mengajar sebagai pendidik melalui berbagai ilmu pendidikan.Kemudian pada 1932 Sarmidi melanjutkan pendidikan di tingkat Perguruan Tinggi di fakultas Hukum Jakarta untuk mendalami ilmu pendidikannya dalam penguasaan ilmu-ilmu Sosiologi. Ia senang sekali dengan ilmu pengetahuan Sosiologi Ia lebih layak hidup, karena dibangun di dalam dunia pendidikan yang diciptakan hidup.
Sejak bersekolah di sekolah Ongko Loro, Ia mulai aktif menjadi anggota Jong Java, melalui organisasi ini, Sarmidi dan para pemuda lainnya bertekad untuk membebaskan bangsa Indonesia dari belenggu penjajah Belanda. Sarmidi terlibat dalam Kongres Pemuda Indonesia II pada 27-28 Oktober 1928 sebagai pembicara yang berbicara masalah pendidikan. Ia mengajarkan anak harus mendapatkan pendidikan Kebangsaan, sehingga mampu menjadi warga negara yang baik, cinta terhadap tanah, dan mampu merawat persatuan dan kesatuan. Selain aktif dalam bidang politik, Sarmidi juga aktif dalam bidang pendidikan, Ia mengajar di HIS Budi Utomo dan HIS Marsudi Rukun dan didukung sebagai kepala sekolah. Pada 1929 bersama teman-teman seprofesi kemudian didirikan Tamansiswa Cabang Jakarta.
