You are currently viewing Deskripsi  tokoh Emma Poeradiredja

Deskripsi tokoh Emma Poeradiredja

Pada 13 Agustus 1902 di Cilimus, Jawa Barat, lahir tokoh Emma Poeradiredja. Ia memulai pendidikan pada 1910-1917 di HIS ( Hollandch Inlandsce School) Tasikmalaya. Setelah itu, Ia melanjutkan ke MULO (Meer Uitegebreid Lager Onderwijis) Bandung tahun 1917 sampai pada 1921. Kemudian pada 1921 Emma melanjutkan sekolah ke luar negeri yaitu SSVS Dientoxamont, lulusan dari sekolah ini bisa disetarakan dengan lulusan dari AMS atau HBS. Setelah itu langsung melamar dan diterima bekerja pada staatspoorwegen (S.S) sekarang PT Kereta Api Indonesia dan pada 1957 ditugaskan untuk belajar di School for worker the Universitij of Wisconsin untuk mempelajari administrasi kesejahteraan pegawai. Setelah selesai melaksanakan tugas belajarnya Ia  mendapatkan Certificats of Achievment bidang Cooperative Administration.

Selama bersekolah di MULO, Emma aktif sebagai anggota Jong Java dan menjadi anggota Jong Islamieten Bond (JIB) sebagai ketua cabang Bandung pada tahun 1925. Tahun 1925-1940, giat pula sebagai pemimpin pandu puteri mulai dari Natipij lalu menjadi Pandu Indonesia. Aktifnya Emma dalam berbagai organisasi pemuda ikut membawa serta dalam Kongres Pemuda I (1926) dan saat kongres Pemuda II pada 27-28 Oktober 1928 Emma memberikan tanggapan khususnya mengenai kemajuan wanita dan pendidikan. Emma merupakan tokoh yang aktif dalam berbagai bidang, Ia mendirikan PASI (Pasundan Istri) pada 1930 dan menjadi ketuanya hingga 1970, Menjadi ketua Kongres Perempuan Indonesia III pada 1938. Dalam Bidang Sosial Ia mendirikan dan menjadi ketua Pengurus panti asuhan di Bandung (1935), mendirikan rumah Jompo di Bandung (1936), serta menjabat sebagai ketua Badan Keselamatan Rakyat (BKR) bagian wanita di Bandung serta Direktur utama Yayasan Kematian Warga Kereta Api (KWKA).

Selama perjalanan karirnya, Emma pernah menjadi Anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA) tahun 1959-1965, Anggota MPRS s/d 20 Maret 1968, Anggota DPR/MPR Pemilu 1971, Anggota Dewan Penyantun Institut Teknologi Bandung, Anggota Panitia Pendiri Universitas Padjajaran, Anggota Dewan Penyantun IKIP Bandung, Penasehat Pemuda Putri Indonesia Jawa Barat. Atas jasanya Emma mendapatkan penghargaan dari pemerintah Republik Indonesia berupa Piagam Tanda Penghormatan Bintang Mahaputra Pertama IV pada 1975, oleh Presiden Republik Indonesia, Soeharto. Emma Poeradireda meninggal pada hari senin tanggal 16 April 1976 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikutra Bandung.