You are currently viewing Bahder Djohan Sahabat dekat Bung Hatta

Bahder Djohan Sahabat dekat Bung Hatta

  • Post author:
  • Post category:Berita

Museum Sumpah Pemuda telah melaksanakan kegiatan Diskusi Tokoh Bahder Djohan pada 21 Mei 2019, dalam diskusi kali ini dihadiri oleh 90 peserta dari berbagai elemen masyarakat seperti guru, mahasiwa, dosen, Anggota Pramuka dan pelajar. Pada awal acara Kepala Museum Sumpah Pemuda Ibu Dra Huriyati, M.M menyampaikan laporan panitia beliau menyampaikan “Diskusi ini adalah rangkaian kegiatan peringatan Hari Sumpah Pemuda di Bulan Oktober, sebelumnya sudah dilaksanakan kajian dan nanti akan diPamerkan”, Kemudian Diskusi dibuka langsung oleh Direktur Pelestarian Cagara Budaya dan Permuseuman Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Drs Fitra Arda, M.Hum, dalam sambutanya Bapak Fitra Arda menyampaikan pentingnya Museum menjadi tempat berkembangnya ekosistem kebudayaan, menjadi tempat berkembangnya komunitas dan bermanfaat sebesar-besarnya bagi kepentingan masyarakat. Bapak Fitra mengapresisasi Museum Sumpah Pemuda yang telah menyelenggarakan Diskusi Tokoh Bahder Djohan dan berharap masyarakat dapat mengenal lebih jauh perjuangan Bahder Djohan dalam kasanah sejarah bangsa Indonesia. Diskusi juga dihadiri oleh Keluarga Bahder Djohan yaitu anak tunggalnya Ibu Illya Waleida dan cucu-cucu Bahder Djohan, dari keluarga sangat menyambut positif kegiatan diskusi ini dan bersedia membantu Museum Sumpah Pemuda mengumpulkan data yang akan dipamerkan dibulan Oktober.

 

Dikusi Bahder Djohan dimoderatori oleh Dr. Bonda Kanumoyoso dosen dari Universitas Indonesia dan menghadirkan dua Sejarawan Senior yaitu Prof. Dr Asvi Warman Adam dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Dr Roesdy Hoesein. dalam pemaparannya Prof Asvi menyampaikan kedekatan Hatta dan Bahder Djohan dan perjuangan Bahder Djohan dalam Kongres Pemuda I, diulas pula perjuangan Bahder Djohan dalam mengembangkan organisasi pemuda Jong Sumateranen Bond. Prof Asvi menyampaikan “Hatta dan Bahder Djohan bersahabat sering nonton Bioskop dan ngopi bareng semasa sekolah, selain itu dua duanya punya hobi sama, bermain sepak bola”.  Dr Roesdy Hoesein menyampaikan perjuangan Bahder Djohan sebagai dokter hingga menjadi Rektor Universitas Indonesia.  Bapak Roesdy menyampaikan “Bahder DJohan seorang yang serba bisa, organisatoris, sejak SD, Pak Bahder Djohan orang yang berperan di dunia kedokteran Indonesia”. walau dilaksanakan pada bulan Ramadan peserta diskusi tampak antusias dan mengikuti diskusi ini sampai akhir. Setelah diskusi Bahder Djohan Museum Sumpah Pemuda akan melaksanakan Pamerannya dibulan Oktober, sehingga tokoh dan perjuangan Bahder Djohan Akan makin diketahui oleh masyarakat luas dan dapat menjadi teladan bagi generasi muda Indonesia.