You are currently viewing [TAHUKAH KAMU : Para Vokalis Volksraad – Perjuangan Kaum Bumiputera di Parlemen]

[TAHUKAH KAMU : Para Vokalis Volksraad – Perjuangan Kaum Bumiputera di Parlemen]

Pada periode 1930an pemerintah kolonial melakukan kebijakan represif terhadap organisasi-organisasi perjuangan sebagai imbas dari pemberontakan Partai Komunis Indonesia 1926. Para pimpinan organisasi harus menghadapi pengadilan dan hukum buang ke tempat-tempat terasing. Apakah corak perjuangan organisasi pada akhirnya mati?
.
Geliat perjuangan tak pernah mati, organisasi terlarang memang mati, namun organisasi-organisasi kemasyarakatan yang legal dan diakui serta menempatkan wakilnya dalam parlemen Dewan Rakyat (Volksraad) mampu menjawab kekosongan dan kelesuan berpikir. Para anggota dewan yang merupakan wakil-wakil organisasi resmi berhasil menempatkan diri untuk menyuarakan aspirasinya. Ada 3 orang tokoh anggota Volksraad yang sangat memberi perhatian dalam dunia olahraga, yaitu Mohammad Husni Thamrin, Oto Iskandar di Nata dan Soetardjo Kartohadikoesoemo.
.
Saat beraktivitas di Dewan Rakyat (Volksraad), Mohammad Husni Thamrin yang tergabung ke dalam Fraksi Front Nasional, Oto Iskandar di Nata dari Paguyuban Pasundan dan Soetardjo Kartohadikoesoemo dari Persatuan Pegawai Bestuur Bumiputera pada saat masa reses Sidang Volksraad menyempatkan diri mengadakan partai persahabatan sepakbola di antara sesama anggota Volksraad yang pro kemerdekaan yang terdiri dari Front Nasional, Paguyuban Pasundan, Persatuan Pegawai Bestuur Bumiputera, Fraksi Indo Europeesch Verbond) dan Fraksi Katolik pada 16 Mei 1932
.
Makna di balik pertandingan ini dari kacamata perjuangan amatlah besar, yaitu untuk menyamakan persepsi di masing-masing fraksi untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan melalui usulan-usulan selama masa sidang Volksraad
.

#sahabatmunasprok #munasprok #dirumahaja #volksraad