You are currently viewing [TAHUKAH KAMU : 8 Syarat Menjadi Pemimpin Menurut Ki Bagoes Hadikoesoemo]

[TAHUKAH KAMU : 8 Syarat Menjadi Pemimpin Menurut Ki Bagoes Hadikoesoemo]

“Selayang Pandang”

Semenjak berdirinya Muhammadiyah, organisasi ini telah mewarnai setiap periode perjalanan bangsa menuju kemerdekaan. Muhammadiyah sebagai gerakan pembaharu bukan semata-mata organisasi keislaman. Konsep kaderisasi yang dirancang oleh para pendirinya telah melahirkan ulama-ulama yang tidak saja kuat secara ilmu agama, namun juga mampu merespon kondisi bangsanya yang masih terkungkung di alam penjajahan.

Berbicara mengenai Muhammadiyah maka kurang lengkap kiranya jika tidak mengedepankan nama Ki Bagoes Hadikoesoemo. Sebagai salah seorang murid K.H Ahmad Dahlan generasi pertama pasca lahirnya Muhammadiyah, Ki Bagoes berhasil menerjemahkan apa yang dicita-citakan para pendiri Muhammadiyah untuk kemerdekaan bangsa Indonesia.

Muhammadiyah melalui Ki Bagoes telah memainkan peran penting di dalam detik-detik terbentuknya Negara Indonesia Merdeka. Mulai dari pembentukan dasar negara, perumusan naskah proklamasi hingga penetapan Undang-Undang Dasar.

“8 Syarat Menjadi Seorang Pemimpin Menurut Ki Bagoes Hadikoesoemo”

  1. Istiqomah
    Kepribadian yang lurus, tetap dan mantap dalam pendiriannya, ucapan dan tindakan, atas dasar yang diyakini kebenarannya serta dibela dengan segala kesetiaan.
  1. Tawakkal
    Tawakkal artinya pasrah, berserah diri dengan penuh kepercayaan dan kerelaan hati. Tawakkal kepada Allah artinya menyerahkan sepenuhnya segala nasib dan urusan diri kepada Allah disertai penuh kepercayaan serta pengagungan kepada kekuasaan kebijaksanaan-Nya. Apa pun yang akan Allah takdirkan bagi dirinya akan diterima dengan segala kerelaan dan syukur.
  1. Mawas diri dan Tidak Mencari Kesalahan Orang Lain
    Mawas diri adalah akhlak yang utama. Di dalam ajaran Islam mawas diri berarti menghitung dan meneliti kemampuan diri sendiri. Seorang pemimpin juga harus memiliki sikap berhati-hati dalam segala tindakan yang diambil, waspada terhadap situasi sekitar. Pemimpin yang baik akan selalu mawas diri, introspeksi dalam setiap tindakannya dan dengan akibat yang akan ditimbulkan tidak akan mencari kesalahan orang lain
  1. Adil dan Jujur
    Adil diartikan meletakkan sesuatu sesuai kapasitasnya serta memberikan sesuatu sesuai haknya. Jujur berarti lurus, tegak dan menerapkan sesuatu sebagaimana mestinya dan meninggalkan apa yang tidak semestinya. Sifat adil dan jujur saling berkaitan. Pemimpin yang adil akan bertindak jujur, dan sikap jujur akan lahir dari rasa keadilan.
  1. Tawadlu dan Tidak Takabbur
    Tawadlu artinya hormat dan sikap rendah hati. Orangnya berderajat tinggi siap menghormati dan melayani orang yang lebih rendah. Disinilah sosok pemimpin harus tawadlu karena bersedia melayani rakyat yang dipimpinnya. Jika pemimpin itu takabbur yang merasa selalu benar dan angkuh maka perlahan akan ditinggalkan rakyat.
  1. Menepati Janji
    Seorang pemimpin harus menepati janji yang diucapkannya. Jika seorang pemimpin telah ingkar janji namanya akan merosot dan kewibawaannya akan hilang dan tidak akan dihargai orang lagi.
  1. Sabar dan Halim
    Sabar berarti kuat untuk menahan keinginan nafsu amarah dan keinginan yang tak semestinya. Bagi pemimpin sabarlah yang akan menentukan hasil pimpinannya. Tanpa sabar segala perjuangan akan sia-sia hasilnya. Halim sendiri adalah kebiasaan untuk menahan nafsu amarah dan bersikap lembut. Seorang pemimpin yang halim seberapa besarnya rasa amarah dalam hati akan tetap dapat mengendalikan dirinya, pikiran dapat tetap jernih membaca keadaan serta tetap bersikap hormat dan manis.
  1. Hidup Sederhana
    Seorang pemimpin tidak hanya harus sederhana dalam hal materi tetapi juga sederhana dalam bersikap. Selalu tulus dalam bertindak, tidak dibuat-buat dan penuh kepura-puraan.

#tahukahkamu #rabutahu #munasprok #dirumahaja