You are currently viewing Dialog Pembinaan Karakter Bangsa 2017

Dialog Pembinaan Karakter Bangsa 2017

Pendidikan merupakan alat utama yang berfungsi untuk membentuk dan membangun karakter bangsa. Saat ini bangsa Indonesia sedang mengalami krisis multi dimensi, sesuai fungsinya maka pendidikan merupakan objek yang harus ditinjau kembali. Karena rapuhnya karakter suatu bangsa, pastilah diawali dan disebabkan oleh rapuhnya pendidikan karakter di bangku-bangku akademik.

Dewasa ini masyarakat Indonesia sudah banyak yang sikapnya menyimpang dari nila-nilai, moral, budaya dan agama. Bahkan mayoritas pelakunya adalah anak remaja yang masih duduk di bangku sekolah yang seharusnya mereka bisa menempatkan pendidikan kepribadian yang mereka peroleh untuk hal-hal yang baik dan menerapkan sebagaimana mestinya. Pendidikan di Indonesia masih dapat dikatakan tertinggal dibandingkan pendidikan di negara-negara maju. Oleh karena itu sikap, tanggung jawab, ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi yang dimiliki juga masih tertinggal jauh. Dampak globalisasi yang terjadi saat ini membawa masyarakat Indonesia melupakan pendidikan karakter bangsa. Padahal, pendidikan karakter merupakan suatu pondasi bangsa yang sangat penting dan perlu ditanamkan sejak dini kepada anak-anak. Anak-anak merupakan generasi penerus bangsa yang apabila dididik dengan cara yang bijaksana akan menghasilkan produk anak bangsa yang berkarakter dan berjiwa besar.

Museum Perumusan Naskah Proklamasi sebagai museum khusus sejarah yang mempunyai latar belakang sejarah tempat dirumuskannya naskah proklamasi dan fungsi museum sebagai lembaga pendidikan non formal, maka pada tanggal 21 Februari 2017 Museum Perumusan Naskah Proklamasi mengadakan kegiatan “Dialog Pembinaan Karakter Bangsa”.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Direktur Pelestarian Cagar dan Budaya,para tamu undangan dari instansi lain, guru dan para pelajar tingkat Sekolah Menengah Pertama yang ada di Propinsi DKI Jakarta yang berjumlah ± 100 orang, kegiatan ini bertujuan membina dan membangun karakter yang ada di dalam diri para siswa-siswi tingkat sekolah menengah pertama (SMP) yang ada di DKI Jakarta untuk lebih menanamkan rasa nasionalisme dan patriotisme. Selain itu, kegiatan yang dilakukan juga bermaksud untuk menyebarluaskan informasi tentang museum dan sejarah perjuangan bangsa kepada masyarakat khususnya bagi generasi muda.