Museum Kebangkitan Nasional Menelisik Sejarah Pendidikan Indonesia melalui Perspektif Klasik hingga Milenial

0
755

Jumat, 3 Mei 2019 dalam rangka Hari Pendidikan Nasional Museum Kebangkitan Nasional mengadakan seminar bertajuk “Menelisik Sejarah Pendidikan di Indonesia” melalui berbagai perspektif mulai dari zaman klasik sampai milenial saat ini. Tujuan diadakan seminar ini adalah untuk merefleksikan sejarah pendidikan di Indonesia sebagai pembentuk karakter dan jati diri bangsa dan merumuskan arah baru sejarah kaum milenial di bidang pendidikan. Acara seminar ini dibuka oleh Direktur Kesenian Direktorat Jenderal Kebudayaan, Dr. Restu Gunawan, M.Hum.

Seminar ini dihadiri lebih dari 150 orang dari berbagai kalangan mulai dari komunitas dan pemerhati sejarah, dosen, guru, mahasiswa dan siswa sekolah.  Seminar ini dibagi menjadi dua sesi, pada sesi pertama yaitu mengenai “Sistem Pendidikan Pada Masa Hindu dan Budha” yang dibahas oleh Prof. Dr. Agus Aris Munandar Guru Besar Arkeologi FIB UI dan dari Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PBNU diwakili oleh Bapak Abdul Waidl, MA yang membahas “Pesantren: Tempat Persemaian Akhlakul Karimah”. Pada sesi pertama seminar ini dimoderatori oleh Bapak Moh. Shobirienur Rasyid dari Asosiasi Guru Sejarah Indonesia.

Kemudian pada sesi kedua dibahas mengenai “Mewujudkan Sistem Pendidikan Berkarakter Unggul” dengan memunculkan “culture of hope” pada generasi muda yang dibahas oleh Dr. Dirgantara Wicaksono, M.Pd Dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta dan Bapak Yana Priyatna, M.Hum Dosen Universitas Bung Karno membahas mengenai “Dampak Penjajahan Terhadap Pendidikan yang Membebaskan”. Pada sesi kedua seminar ini dimoderatori oleh Arif Permana Putra, M.Pd yang merupakan Dosen Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten.

Dari seminar ini diharapkan generasi muda mampu memahami sejarah pendidikan dari masa ke masa, yang dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran untuk memajukan kualitas pendidikan Indonesia di masa yang akan datang.