Kompetisi Vlog “Sosok Guru Sejarah Favoritmu” Direktorat Sejarah: Upaya Menyebarkan Informasi Kesejarahan di Generasi Z

0
615

Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-111 tahun, Direktorat Sejarah mengadakan kompetisi vlog tingkat SMA/SMK/MA sederajat untuk wilayah Jabodetabek. Kompetisi vlog ini mengangkat tema”Sosok Guru Sejarah Favoritmu”. Hal ini menarik untuk me-rebranding kesan guru sejarah yang membosankan dan tidak menarik bagi siswa. Ternyata masih banyak guru-guru sejarah dengan berbagai kreativitas dan inovasinya mampu membuat siswa tertarik dengan peristiwa-peristiwa di masa lalu, bahkan hingga menjadikannya sebagai guru favorit bagi siswa.

Pemenang dari kompetisi vlog ini yaitu Habib Rahadian Budiman dari SMA Islam Al-Azhar 1 Jakarta sebagai Juara Harapan III, Sara Jessica dari SMK Bunda Mulia sebagai Juara Harapan II, Aulia Rahmayanti dari SMKN 25 Jakarta sebagai Juara Harapan I, Andi Faiz Naufal Zain dari Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta sebagai Juara III, Adra Noer dari SMA HelloMotion Tangerang sebagai Juara II, dan Rafi Ramadhan dari SMAN 1 Jakarta sebagai Juara I.

Apresiasi penghargaan diberikan langsung oleh Direktur Sejarah Dra. Triana Wulandari, M.Si. dan Direktur Jenderal Kebudayaan Dr. Hilmar Farid. Para pemenang mendapatkan 3 set laptop, 3 smartphone, plakat penghargaan dan sertifikat dari Direktorat Sejarah.

Selain itu, terdapat kegiatan pelatihan pembuatan vlog sejarah dengan tema “Peran Vlog Sejarah dan Penyebaran Informasi Kesejarahan di kalangan Generasi-Z” dengan narasumber Yosi Mokalu atau Yosi Project Pop yang sekarang juga ikut bergabung di kanal Youtube Cameo Project.

Yosi menjelaskan beberapa tahapan dalam membuat vlog yang menarik, mulai dari kegiatan pra-produksi, produksi hingga post-produksi. Saat ini membuat vlog yang bagus dan menarik tidak mengharuskan untuk memakai kamera digital yang mahal, melalui smartphone pun bisa dimaksimalkan.

Diharapkan dengan adanya kompetisi vlog ini bisa membantu menyebarluaskan informasi kesejarahan dengan cara-cara masa kini agar dapat diterima siswa atau Generasi Z saat ini dengan mudah.