Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia mengadakan City Tour dengan mengusung tema kesehatan jiwa. Salah satu destinasinya yaitu Museum Kebangkitan Nasional, yang merupakan tempat pendidikan dan rekreasi yang interaktif dengan tiket masuk terjangkau. Pada hakikatnya, museum adalah lembaga yang mengelola, meneliti, dan mengomunikasikan koleksi kepada masyarakat untuk kepentingan pendidikan dan kesenangan.
Rombongan sebanyak 100 mahasiswa ini dibagi menjadi dua kelompok dan didampingi oleh dua edukator dari Museum Kebangkitan Nasional, untuk membantu menjawab berbagai pertanyaan mahasiswa seputar STOVIA khususnya, masa kolonial, pergerakan, hingga kebangkitan nasional.
Para mahasiswa fakultas kedokteran ini terlihat antusias saat diperkenalkan dengan koleksi alat-alat kedokteran yang digunakan oleh siswa STOVIA zaman dahulu. Tidak jarang mereka mengabadikan momen tersebut dengan berfoto bersama. Rombongan mahasiswa ini juga berkesempatan untuk memasuki ruang anatomi yang masih menyimpan koleksi meja pembedahan dan rangka manusia yang sudah diawetkan, yang dahulu digunakan sebagai bahan praktek secara langsung oleh siswa STOVIA.
Kemudian, mereka menuju ruang asrama siswa STOVIA, mereka terlihat sangat antusias melihat adanya bangsal asrama yang dahulu ditinggali oleh siswa STOVIA. Dengan mengunjungi STOVIA sebagai sekolah kedokteran pertama yang ada di Indonesia ini, diharapkan dapat membuat calon-calon dokter dan tenaga kesehatan saat ini lebih memaknai profesi dokter sebagai seseorang yang rela mengabdi untuk masyarakat.
