“Menjadi Juru Damai harus Siap Berlaku Adil”

0
1687

Lampung – Kebudayaan merupakan sebuah kunci baik buruknya karakter suatu bangsa. Hal ini yang dipahami oleh para peserta Bimbingan Teknis Diplomasi Budaya Damai dalam Rangka Gerakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa Melalui Kebudayaan pada Generasi Muda yang dilaksanakan oleh Direktorat Warisan Diplomasi Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan berkerjasama dengan Centre for Research on Cooperation and Conflict Resolutrion (CCR) FISIP UNILA. Acara ini dilaksanakan di Hotel Emersia, Bandar Lampung, 10 – 13 Mei 2017.

Dalam laporannya, Ketua Pelaksana Bimtek Diplomasi Budaya Damai, Hartoyo menyampaikan bahwa para peserta Bimtek kali ini sesuai dengan harapan panitia. “Jumlah peserta Bimtek kali ini memenuhi jumlah 100 orang, dimana mereka adalah pemuda-pemudi Lampung dengan jenjang mahasiswa dan penggiat komunitas yang aktif dan memiliki peran di masyarakat. Mereka semua berasal dari seluruh kota dan kabupaten di Provinsi Lampung, termasuk dari 5 provinsi rawan konflik di Lampung,” lapor Hartoyo.

Pada kesempatan yang sama, Rektor Universitas Lampung, Hasriadi Mat Akin, dalam sambutannya mengatakan revolusi mental yang sedang digalakkan oleh Presiden Joko Widodo harus semakin gencar dijalankan. “Kebudayaan kita, yang berkiblat kepada kebudayaan timur, harus dikembalikan kepada para generasi muda Indonesia untuk menangkal kebudayaan asing yang dapat menghancurkan karakter bangsa. Dengan kegiatan ini, diharapkan generasi muda bangsa dapat menjadi pribadi yang berkarakter lebih baik lagi,” ujar Hasriadi Mat Akin.

Di sisi lain, Direktur WDB, Nadjamuddin Ramly menyampaikan bahwa konflik terjadi karena adanya sesuatu yang diperebutkan menjadi sangat penting. “Artinya, ada suatu masalah yang bagi kedua belah pihak sama-sama dianggap penting, sehingga terjadi perebuta. Itulah sebenarnya akar mula konflik berasal,” sampai Nadjamuddin Ramly.

Lebih lanjut, Nadjamuddin Ramly juga mengatakan bahwa untuk menyelesaikan sebuah konflik dibutuhkan kerjasama dari semua lembaga pemerintahan. “Agama bukanlah pemicu utama timbulnya konflik, namun menjadi sumber perpanjangan konflik tersebut. Untuk itu, dibutuhkan peran serta semua lembaga pemerintahan, baik dari yang mengurusi agama, ekonomi, batas wilayah, bahkan sampai lembaga yang menangani hukum adat, semua harus terlibat,” tambahnya.

Bimtek Diplomasi Budaya Damai Dalam Rangka Gerakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa Melalui Kebudayaan Pada Generasi Muda merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya. Melalui kegiatan ini, diharapkan para generasi muda dapat menjadi Agen Perubahan di lingkungan masing-masing yang bertugas untuk mencegah konflik antar masyarakat terulang kembali.