You are currently viewing Menggambar Bersama Di Pelataran Candi Borobudur
Praktek menggambar di pelataran Candi Borobudur.

Menggambar Bersama Di Pelataran Candi Borobudur

Lokasi wisata tidak hanya sekadar menjadi tempat bersenang-senang. Banyak hal positif yang dapat dilakukan untuk menikmati lokasi wisata, salah satunya adalah berwisata sambil belajar menggambar.

Kantor Balai Konservasi (BK) Borobudur pada jumat pagi, 29 Juni 2018, nampak ramai dipenuhi oleh para pelajar. Padahal seharusnya saat itu mereka masih menjalani libur sekolah. Siswa-siswi tersebut berdatangan ke BK Borobudur untuk mengikuti kegiatan Wisata Menggambar untuk mengisi libur mereka dengan kegiatan yang positif.

Mengambil tema “Teknik Menggambar Potret,” Wisata Menggambar merupakan kegiatan yang diprakarsai oleh Museum Basoeki Abdullah. Setelah sebelumnya mengambil lokasi di Gunung Kidul, kali ini kegiatan tersebut mengambil lokasi di Candi Borobudur, serta bekerjasama dengan BK Borobudur dan juga Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang.

Dalam pembukaan kegiatan Kepala BK Borobudur, Bapak Tri Hartono, mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta yang merupakan siswa-siswi dari 25 sekolah tingkat SMP di Kabupaten Magelang. Bapak Tri lantas mengingatkan para peserta untuk memiliki rasa kebanggaan dan sekaligus melestarikan Candi Borobudur yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia sejak 27 tahun yang lalu.

Sedangkan Kepala Museum Basoeki Abdullah, Ibu Maeva Salmah, dengan gamblang menyampaikan kepada para peserta jika kegiatan Wisata Menggambar dimaksudkan untuk lebih mengenalkan Museum Basoeki Abdullah kepada masyarakat, yang kali ini khususnya kepada para pelajar di Kabupaten Magelang. Selanjutnya Ibu Maeva juga mengajak para peserta untuk dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin, terutama dalam meningkatkan pengetahuan mereka dalam bidang menggambar.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan memasuki acara utama yaitu menggambar potret. Sebelum mempraktekannya di pelataran Candi Borobudur, para peserta terlebih dahulu diperkenalkan teori-teori dasar menggambar potret oleh narasumber pada hari itu, Bpk. Sunaryo dan Bpk. Agus Sunarno. Dalam kesempatan ini kedua narasumber tersebut lebih mengedepankan tanya jawab dalam proses penyampaiannya. Alhasil, interaksi diantara narasumber dan peserta pun berjalan dengan baik dan menarik.

Setelah mendapatkan teori-teori menggambar potret para peserta kemudian menuju pelataran Candi Borobudur untuk mempraktekan pengetahuan yang mereka dapatkan. Antusiasme nampak di wajah para siswa untuk segera menuju lokasi meskipun matahari siang itu terasa cukup menyengat. Setelah memilih lokasi yang sesuai, sesi praktek pun dimulai.

Rupanya aktivitas yang tak biasa tersebut cukup mengundang perhatian para turis dalam maupun luar negeri yang mendatangi kawasan Candi Borobudur. Nampak satu maupun dua orang mendatangi dan memerhatikan aktivitas yang tengah asyik dilakukan oleh para peserta. Namun hal tersebut tidaklah mengganggu aktivitas mereka, alih-alih malah memperkaya objek yang digambar. Acara kemudian ditutup dengan memberikan souvenir menarik kepada tiga orang peserta yang karyanya dipilih sebagai karya terbaik oleh narasumber.

Wisata Menggambar merupakan salah satu kegiatan yang dirancang untuk mengenalkan seni rupa kepada masyarakat khususnya generasi muda. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk mengapresiasi dan mengekspresikan seni dan budaya, khususnya seni lukis. Lebih jauh lagi kegiatan tersebut bertujuan untuk mengenalkan Museum Basoeki Abdullah kepada masyarakat, khususnya generasi muda.