You are currently viewing Mengenalkan Keberadaan Museum-Museum Ke Para Pelajar Di Kepulauan Seribu
Seorang siswa tengah berupaya menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh penyuluh.

Mengenalkan Keberadaan Museum-Museum Ke Para Pelajar Di Kepulauan Seribu

Sosialisasi bersama di Kepulauan Seribu merupakan upaya untuk membagikan informasi yang tepat akan keberadaan museum-museum di Jakarta, karena walaupun berada di wilayah administrasi DKI Jakarta, para pelajar di Kepulauan Seribu belum dapat mengakses sepenuhnya museum-museum tersebut.

Pada tanggal 29 dan 30 April 2019, Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Museum Sumpah Pemuda dan Museum Basoeki Abdullah melaksanakan Sosialisasi Bersama di Kepulauan Seribu. Adapun pulau yang dikunjungi adalah Pulau Tidung dan Pulau Pramuka – Pulau Panggang yang totalnya terdapat 15 sekolah yang akan dilaksanakan sosialisasi. Mulai dari tingkat SD, SMP, dan SMA sederajat.

Arus dan debur ombak di Laut Jawa yang pada periode tersebut terhitung cukup kencang dan tinggi sukses menggoyangkan kapal predator yang ditumpangi oleh para penyuluh ke kanan dan ke kiri. Walaupun dilanda kecemasan karena harus menyeberangi lautan, semangat dan keinginan untuk melakukan sosialiasi pengenalan museum ke para pelajar dari berbagai tingkat di Kepulauan Seribu, masihlah tinggi.

Sosialisasi bersama dilakukan sebagai penyampaian arus informasi. Terlebih lagi bagi masyarakat, khususnya generasi muda, yang tidak dapat mengakses museum secara langsung karena terkendala jarak. Sosialisasi museum yang sifatnya ke daerah merupakan salah satu alternatif pilihan yang dapat diambil untuk mengatasi permasalahan tersebut. Melalui kegiatan Sosialisasi Museum Bersama untuk keluarnya diharapkan dapat lebih mengenalkan keberadaan museum-museum di lingkungan Direktorat Jenderal Kebudayaan.

Sosialisasi Museum Bersama di Kepulauan Seribu dilakukan bersama-sama dengan museum-museum di lingkungan Direktorat Jenderal Kebudayaan. Untuk pemilihan sekolah dilakukan dengan berkoordinasi bersama pihak Suku Dinas Pendidikan Administrasi Kepulauan Seribu. Hal tersebut dilakukan agar proses sosialisasi ke sekolah-sekolah dapat berlangsung efektif.

Pengerjaan sosialisasi di Kepulauan Seribu dibagi menjadi 2 (dua) Pulau, yaitu Pulau Tidung dibagi menjadi 4 (empat) tim dan Pulau Pramuka dan Pulau Panggang dibagi menjadi 2 (dua) tim. Dimana masing-masing tim terdiri dari perwakilan edukator dari tiap museum. Sasaran sekolah yang dituju antara lain sebanyak 15 (lima belas) sekolah. Dimana tiap harinya tim yang berada di Pulau Tidung 1 (satu) tim akan mengunjungi 1 (satu) sekolah, sedangkan tim yang berada di Pulau Pramuka dan Pulau Panggang 1 (satu) tim akan mengunjungi 2 (dua) sekolah. Jadi selama 2 hari, perharinya seluruh tim akan mengunjungi sejumlah 15 (lima belas) sekolah. Terhitung jumlah siswa-siswi di Pulau Pramuka-Panggang dan Pulau Tidung yang mendapatkan sosialisasi sebanyak 1.106 orang.

Proses sosialisasi di kelas pada umumnya terbagi menjadi pengenalan museum, pemutaran video profil atau film inspiratif, dan tanya jawab. Adapun waktu sosialisasi rata-rata per museum kurang lebih dilakukan sebanyak 20 (dua puluh) menit. Selama pelaksanaan siswa-siswi nampak tertarik dalam mendengarkan sosialisasi dari tiap museum karena memberikan pengetahuan-pengetahuan yang tergolong baru bagi mereka. Terlebih lagi karena meskipun secara administrasi mereka berada di Provinsi DKI Jakarta, para pelajar ini pada umumnya memiliki akses yang terbatas terhadap museum-museum dan tempat serupa di Jakarta.