You are currently viewing Pengaruh Lukisan Potret Basoeki Abdullah Terhadap Seniman Jalanan
Seminar "Pengaruh Lukisan Potret Basoeki Abdullah Terhadap Seniman Jalanan."

Pengaruh Lukisan Potret Basoeki Abdullah Terhadap Seniman Jalanan

Museum Basoeki Abdullah menyelenggarakan seminar kedua pada tahun 2018, yang bertemakan “Seminar Penguatan Konstruksi Pada Bangunan Cagar Budaya Sebagai Museum.” Penyelenggaraan seminar dilaksanakan pada hari Kamis, 12 April 2018 pukul 08.30 – 13.00 WIB di Museum Basoeki Abdullah.

Kepala Museum Basoeki Abdullah melaporkan bahwa seminar ini merupakan rangkaian kegiatan, terutama Pameran Spirit Potret yang akan diselenggarakan dalam rangka HUT Museum Basoeki Abdullah pada bulan September mendatang.

Direktur Dit. Sejarah, sekaligus Plt. Dit. PCBM, Ibu Triana Wulandari memberikan sambutan sekaligus membuka seminar, Ia menyebutkan bahwa Basoeki Abdullah merupakan pendidik pada era POETRA sekaligus pahlawan yang mengenalkan nama Indonesia kepada dunia saat menjuarai sayembara melukis di Belanda, mengalahkan 87 pelukis Eropa. Semoga seminar ini dapat memberikan inspirasi dan masukan untuk memajukan dunia seni dan budaya, khususnya seni lukis di Indonesia,” tutup Ibu Triana.

Narasumber yang hadir antara lain adalah Bapak Tubagus Sukmana (Direktorat Kesenian). Pada paparannya Ia menyampaikan bahwa banyak seniman jalanan yang terinspirasi oleh karya Basoeki Abdullah, mulai dari lukisan potret sampai lanskap.

Narasumber kedua, Hilman Safriadi (IKJ), menyampaikan kepada peserta paparannya akan jejak-jejak karya, teknik, hingga tema yang kerap diusung Basoeki Abdullah pada lukisan-lukisan seniman jalanan yang kerap ia temui sehari-hari.

Dan yang terakhir adalah Bapak Casjiwanto (Seniman). Menurut Casjiwanto bukan hanya tekniknya tapi semangat Basoeki Abdullah yang menginspirasi seniman jalanan. Seniman jalanan tidaklah rendah. Tapi tentunya juga kembali lagi kepada karya pelukis tersebut.

Kesimpulan yang diberikan oleh moderator yaitu Bapak Bambang Asrini menyampaikan bahwa paparan dari tiap Narasumber mengedepankan bahwa teknik, tema, hingga gaya dari Basoeki Abdullah masih dapat ditemukan hingga kini. Bahkan terkadang terjadi duplikasi lukisan Basoeki Abdullah.

Sebagai penutup Ibu Maeva Salmah, mengutarakan peran dan upaya museum dalam memajukan kebudayaan dan berkesinambungan adalah melalui dibukanya ruang publik yg dpt dimanfaatkan oleh masyarakat utk mengapresiasi dan mengekspresikan seni, khususnya seni lukis.