Museum Dalam Semangat Optimisme Era Normal Baru

Setelah hampir tiga bulan Museum Basoeki Abdullah tutup sementara karena kebijakan pemerintah yang memberlakukan Perbatasan Sementara Bersekala Besar (PSBB) di hampir seluruh wilayah Indonesia akibat pandemic Covid-19, pihak Museum tidak kehabisan akal untuk tetap mengajak masyarakat luas untuk mengenal sejarah serta seni budaya kebanggaan bangsa.

Kali ini Museum Basoeki Abdullah juga dalam rangka memperingati Hari Purbakala yang ke-107 mengadakan Seminar Daring dengan tema “Museum Dalam Semangat Optimisme Era Normal Baru” pada hari Kamis, 11 Juni 2020. Seminar yang diadakan secara daring turut mengundang narasumber dan ahli dibidangnya masing-masing yaitu, Drs. Fitra Arda, M.Hum sebagai Direktur Perlindungan Kebudayaan, Kemdikbud juga ada Yiyok T. Herlambang, S.E., M.M sebagai Ketua Asosiasi Museum DKI Jakarta Serta Dr. Liliana Sugiharto, M.S sebagai moderator pada kegiatan seminar ini.

Seminar juga diikuti oleh kurang lebih 120 peserta dari berbagai kalangan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia melalui aplikasi Zoom yang juga dapat disaksikan dengan live streaming di Youtube channel Museum Basoeki Abdullah.

Acara dimulai dengan kata sambutan dari Ibu Dra. Maeva Salmah, M.Si selaku Kepala Museum Basoeki Abdullah Jakarta. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa kegitan seminar ini adalah kali ke-tiga yang diadakan pihak museum di tengah pandemic Covid-19. Tidak hanya seminar, museum juga mengadakan acara lain seperti Penyuluhan, Pameran, dan Lokakarya yang tentu saja semua dilakukan secara daring.

Dilanjutkan dengan moderator mengambil alih acara untuk membuka sesi materi seminar dengan membacakan riwayat hidup para narasumber secara singkat.

Dalam materinya, Bapak Fitra Arda menjelaskan tentang persiapan museum untuk masa tatanan baru. “Kita mengalami hal-hal perubahan yang sangat drastis menurut saya, kita serba dihantui karena lawan kita tidak terlihat.” ucapnya. Menurutnya, walaupun dalam bencana Covid ini, museum harus tetap fokus pada fungsi pertamanya yaitu melindungi, mengembangkan, memanfaatkan juga mengkomunikasikan kepada khalayak umum tetap dengan protokol yang di tetapkan pemerintah.

Ia menjabarkan beberapa isu penting yang terjadi pada masa sekarang ini juga dampak dari covid-19 yang melibatkan pihak museum serta masyarakat juga memberikan beberapa langkah yang mungkin perlu dilakukan pihak museum untuk mengatasi permasalahan yang terjadi akibat pandemic tersebut.

Sesi materi dilanjut oleh narasumber berikutnya, Bapak Yiyok dari Asosiasi Museum DKI Jakarta. Beliau membawakan materi tentang museum aman dan nyaman untuk dikunjungi. Mulai dari strategi-strategi yang dapat dilakukan museum, tatanan New Normal, protokol bagi museum dan galeri seni, dan adaptasi progam museum pada kondisi saat ini.

Selesai dengan materi, seminar di lanjut dengan sesi diskusi tanya jawab yang di pandu oleh moderator. Pada sesi ini telah bergabung peserta kehormatan, yaitu Ibu Musiana Yudhawasti sebagai Ketua Komunitas Jelajah atau kerap dipanggil Ibu Ina dan Ibu Jean Esther Saiya sebagai Kepala Museum Siwalima Ambon. Diskusi di mulai dengan pertanyaan dari peserta kehormatan dan kemudian di lanjut pertanyaan dari para partisipan lain. Seminar di tutup dengan sesi foto bersama.