Membingkai Ulang Basoeki Abdullah, Sosial dan Kemanusiaan

Kilau Art Studio bersama Museum Basoeki Abdullah akan menggelar pameran seni rupa bertajuk “Membingkai Ulang Basoeki Abdullah, Sosial dan Kemanusiaan,” pada 17 Maret 2021 mendatang. Pameran yang akan berlangsung selama satu bulan lamanya ini bertujuan untuk melanggengkan warisan yang ditinggalkan para maestro Indonesia di bidang seni rupa.

“Membingkai Ulang Basoeki Abdullah, Sosial dan Kemanusiaan adalah upaya untuk menemukan kembali jejak-jejak duta lukis Indonesia ini di ruang kontemporer. Tentunya lewat kacamata para seniman yang terlibat di dalamnya,” ujar kurator pameran Hendra dalam keterangan persnya.

Selain itu menurut Hendra, pameran ini juga bisa menjadi upaya untuk membangkitkan hasrat masyarakat untuk mengunjungi museum, apalagi di tengah wabah covid-19 ini. Hendra berharap, kehadiran seniman-seniman muda dengan karyanya bisa mengubah kesan museum yang kaku dan formal.

“Harapannya, koleksi museum menjadi terhubung dengan hari ini dan masa depan lewat inovasi dalam “novelty (kebaharuan) karya-karya para seniman yang merespon Maestro Basoeki Abdullah. Sehingga kedepannya museum bukan hanya sebagai tempat untuk menyimpan “sampah mulia atau noble garbage” yang kehilangan semua nilai, fungsi, dan peran sebagai salah satu tulang punggung pemajuan kebudayaan nasional,” lanjutnya.

Sementara tema sosial dan kemanusiaan yang menjadi benang merah pada pameran ini memang merupakan tajuk tahunan yang tengah diusung oleh Museum Basoeki Abdullah di tahun 2021 ini. Tema itu bisa menjadi refleksi kita ditengah wabah covid-19 yang masih meneror masyarakat hingga detik ini.

“Sejalan dengan itu, sosial dan kemanusiaan bisa menggugah kita untuk lebih peka terhadap kondisi sekitar, apalagi di tengah wabah covid-19 ini. Kami berharap bisa berkontribusi kepada masyarakat lewat pameran ini,” ungkap Saepul Bahri, ketua Komunitas Kilau Art Studio.

Selain itu, sosial dan kemanusiaan adalah tema karya Basoeki Abdullah yang sangat jarang diangkat ke permukaan. Seperti kita ketahui, seniman yang dijuluki “Mister 20 Menit” karena kelihaiannya melukis potret ini, lebih akrab dikenal dengan lukisan pemandangan, model wanita atau potret orang terkenal.

“Seperti kata Sanento Yuliman, sosial dan kemanusiaan adalah sisi lain dari Basoeki Abdullah yang jarang diperbincangkan. Karya-karyanya (yang bertema sosial dan kemanusiaan) menepis anggapan publik bahwa beliau hanya suka melukis yang indah-indah saja,” lanjut Saepul.

Pameran ini sendiri akan berlangsung hingga 7 April 2021 mendatang. Ada 14 perupa dari beragam disiplin ilmu yang terlibat dalam pameran ini. Pembukaan pameran dibuka secara daring oleh seniman teater Sha Ine Febriyanti, dan juga adacpenampilan dari komunitas Tersajakanlah dan musisi Guzmow.

Info lebih lanjut :

Saepul Bahri : +62 8175483067