Mengenal sejarah kemerdekaan Bangsa Indonesia yang dilakukan dengan cara yang menyenangkan.
Museum Basoeki Abdullah pada hari Selasa, 16 Agustus 2016, telah melaksanakan kegiatan workshop dan melukis bersama. Berlokasi di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, kegiatan ini merupakan kegiatan pendukungan Napak Tilas Proklamasi, yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kegiatan ini diikuti oleh sejumlah siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan juga Sekolah Menengah Atas (SMA).
Kegiatan dibuka dengan sambutan oleh Kepala Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Bpk. Agus Nugroho, selaku tuan rumah. Dalam kesempatan itu Bpk. Agus dengan gembira menyambut kedatangan seluruh peserta pada pagi itu, sekaligus menginginkan agar mereka dapat melukis dengan penuh keceriaan. Selain itu Beliau juga berharap pada hari itu para peserta dapat mengikuti seluruh kegiatan Napak Tilas Proklamasi.
Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Museum Basoeki Abdullah, Bpk. Joko Madsono. Dalam sambutannya Beliau sangat mengapresiasi kehadiran para peserta yang mengikuti kegiatan tersebut. Bpk. Joko juga mengutarakan bahwa kegiatan ini sesungguhnya bertujuan untuk mengetahui perjuangan Indonesia dalam merebut kemerdekaan. Melalui kegiatan ini para peserta yang sebagian besar dari kalangan pramuka ini diharapkan dapat belajar dan mengenal perjuangan Indonesia tersebut dalam cara yang menyenangkan.
Penyelenggaraan kegiatan tersebut terbagi menjadi dua, salah satunya adalah melukis bersama yang diikuti oleh siswa-siswi dari kalangan SMA, dan workshop melukis yang diikuti oleh siswa-siswi SMP se-Jakarta. Untuk kegiatan melukis bersama dimentori oleh pelukis S. Wito. Pada pagi itu Bpk. Wito mengajarkan cara melukis potret pahlawan kemerdekaan dengan cara cepat. Para peserta yang kebanyakan merupakan anggota pramuka tersebut tampak bersemangat mengikuti kegiatan meskipun cuaca cukup terik.
Sedangkan untuk acara workshop melukis, dimentori oleh Agah Nugraha Muharram. Pada kegiatan tersebut, Agah meminta para peserta untuk menggambar sosok pahlawan menurut masing-masing peserta. Mereka pun diminta menceritakan mengapa menggambar sosok yang mereka anggap sebagai pahlawan tersebut. Karya-karya para peserta tersebut kemudian ditempelkan pada sebuah kanvas, dan mereka diminta menuliskan harapan-harapan mereka dalam Hari Kemerdekaan Indonesia.
Acara melukis bersama dan workshop melukis bersama ditutup dengan dipilihnya 3 (tiga) karya terbaik dari masing-masing kegiatan. Karya-karya dari seluruh peserta, mulai dari melukis bersama hingga workshop melukis kemudian dipamerkan di area Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Karya-karya tersebut mendapat apresiasi yang positif dari Direktur Direktorat Sejarah, Ibu Triana Wulandari, yang turut hadir pada hari itu. Selanjutnya seluruh peserta mengikuti serangkaian acara Napak Tilas Proklamasi berikutnya mulai dari opera hingga pawai napak tilas.
