KUNJUNGAN INDONESIA HERITAGE SOCIETY 2015

10801713_10206259149065957_3489968904460034139_nDalam kunjungan ke Museum Basoeki Abdullah komunitas Indonesia Heritage Society ini merupakan kunjungan yang sangat spesial. Karena kunjungan ini merupakan acara tahunan yang diadakan oleh IHS setiap tahun yang memiliki anggota terdiri dari berbagai macam kewarganegaraan termasuk orang-orang Indonesia sendiri. Komunitas Indonesian Heritage Society, atau Yayasan Warisan Budaya Indonesia, adalah sebuah organisasi sosial yang menawarkan kesempatan kepada anggotanya untuk mendalami lebih jauh mengenai kekayaan warisan budaya di Indonesia.

Aktivitas yang dapat diikuti terdiri dari beberapa macam hal seperti tur budaya, kuliah umum, dan kelompok belajar, yang pada tujuannya dilakukan untuk menyiapkan para pesertanya agar dapat meneliti lebih jauh lagi mengenai kebudayaan, kehidupan masyarakat, sejarah dan juga kesenian yang tersebar di seluruh pelosok negara khatulistiwa ini. Salah satu Tur Budaya tahun 2015 mereka berkunjung kembali ke Museum Basoeki Abdullah bertujuan untuk mempelajari perjalanan dan sejarah seni rupa Indonesia melalui tokoh-tokoh maestro seni rupanya. Melalui kunjungan ini memberikan kesempatan museum untuk menampilkan berbagai koleksi utama agar dapat menarik perhatian dan memberikan pengalaman yang menarik untuk mereka.

Kedatangan anggota Indonesian Heritage Society disambut oleh pemandu museum yang telah dipersiapkan sebelumnya. Pemanduan awal bercerita tentang ruang tamu yang posisinya tak jauh berbeda dengan aslinya, koleksi pribadi aksesoris Basoeki Abdullah, koleksi pribadi berupa patung, wayang, dll. Tidak ketinggalan dengan kamar memorial yang banyak mengundang banyak tanya tentang kisah dibalik meninggalnya sang maestro di ruang tersebut.

Di koleksi aksesoris berisikan koleksi pakaian kesukaan beliau, pemandu mengkisahkan cerita tentang kisah flamboyan Basoeki Abdullah. Dengan pakaian yang serba wah dimasanya tersebut beliau dapat lebih menyesuaikan dan memudahkan beliau untuk bergaul dengan kalangan atas untuk kelangsungan berkaryanya. Piagam penghargaan yang terpajang berjajar juga menarik perhatian. Piagam tersebut membuka mata anggota Indonesia Heritage Society bahwa pelukis Indonesia mampu bersaing bahkan berdiri sejajar dengan pelukis belahan dunia barat. Bahkan ketika karya Ratu Juliana Ratu dari kerajaan Belanda yang merupakan karya yang mendapatkan penghargaan saat itu menjadi pusat perhatian pembicaraan para tamu. Perhatian pengunjung terpusat juga ke drawing Mahatma Ghandi yang dibuat oleh Basoeki Abdullah pada usia 10 tahun.

Menginjak lantai dua, pengunjung disuguhi karya-karya Basoeki Abdullah dengan berbagai tema dan ukuran. Pengunjung kali ini sangat antusias melihat karya karya tersebut, hal tersebut terlihat banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada pemandu. Dimulai dari asal model atau objek yang dilukis dalam lukisan potret dari Dewi Soekarno yang berasal dari Jepang. Dimulai nama aslinya?, kisah perjalanan rumah tangganya?, dsb. Kemudian tokoh tokoh Asia Tenggara yang menjadi bagian penting perjalanan seni rupa dari Basoeki Abdullah. Bagaimana perjalanan Basoeki Abdullah bisa mencapai kejayaannya?, bagaimanan Basoeki Abdullah dekat dengan tokoh-tokoh tersebut?, dsb. Pemandu dengan pengetahuannya memberikan informasi sebaik mungkin dan berharap mereka tetap puas dengan jawaban yang kami berikan.

Kami berharap kunjungan ini dapat memberikan kesan yang baik bagi mereka agar bisa menjadi bahan cerita saat mereka pulang ke negaranya masing-masing nanti.