Buah Tangan Basoeki Abdullah Untuk Bangsa

Museum  Basoeki Abdullah, kembali mengadakan acara dengan mengusungkan tema Bincang Bareng “Buah Tangan Basoeki Abdullah Untuk Bangsa” melalui aplikasi zoom oleh pihak museum, acara yang di laksanakan pada Selasa, 28 Juli 2020 menghadirkan narasumber Dian Ardianto, S.Sn serta Erwin Herianto, S.Pd sebagai moderator. Tema kali ini menceritakan tentang pemaknaan lukisan Basoeki Abdullah terkait Gerakan Non Blok (GNB).

Koleksi lukisan yang berukuran kurang lebih 7×2 meter ini, diisi dengan 108 perwakilan negara dimana 67 kepala negara dan sisanya wakil negara. Sekarang lukisan tersebut sudah ada di Museum Basoeki Abdullah dan sudah bisa kalian lihat ketika datang ke museum ini, yang berada di Jalan Keuangan Raya Nomor 19, Cilandak Barat – Jakarta Selatan.

Lukisan yang dihasilkan oleh Basoeki Abdullah ini ketika Indonesia menjadi tuan rumah GNB, yang mana organisasi disana memblok ideologi-ideologi yang terjadi secara perang dingin. Untuk keperluan isi ruang yang indah beliau memanfaatkan kondisi ini dengan membuat lukisan yang nantinya dapat menunjukan bahwa Indonesia bisa menjadi bagian penting dalam kejadian ini dan mengabadikannya lewat bentuk lukisan.

Lukisan ini di buat saat Basoeki Abdullah menginjak usia 77 tahun setahun sebelum beliau tutup usia,  beliau masih menyempatkan membuat lukisan yang berukuran besar dan yang menarik dari hal ini pembuatan karya tersebut hanya membutuhkan waktu selama satu bulan saja. Dan juga beliau sempat menyelesaikan tiga kanvas dalam waktu satu bulan, dengan ukuran 12 meter, 7×2 meter, dan 2×2,5 meter.

Yang unik dari lukisan yang beliau buat ini, pada saat Basoeki Abdullah pertama kali ingin melukis wajah presiden Kuba, yang muncul di gambarnya yaitu wajah presiden kita Bapak Suharto dan di ikutin kepala negara lainnya. Banyak tantangan yang di rasakan oleh beliau sebagia seorang pelukis di usia 77 tahun ini, tetapi beliau mampu menyeleseaikan dalam waktu satu bulan.