Lika-liku Lagu Kebangsaan Indonesia Raya

0
4596

Pada awal kemunculannya, Lagu Kebangsaan Indonesia Raya tidak memiliki refrain yang selalu kita nyanyikan saat ini. Refrain awal lagu kebangsaan kita mulanya bukanlah ‘Raya’ melainkan ‘Mulia’ dan memiliki judul Indonesia Merdeka. Namun dikarenakan pada saat itu masih masa kolonialisme dan hal merdeka masih sangat sensitive bagi penjajah (yang masih dikuasai oleh Belanda), maka kata ‘Merdeka’ pada judul diganti menjadi ‘Raya’. Kemudian partitur Lagu Kebangsaan Indonesia Raya disebarluaskan dan dipublikasikan di media Koran Shin Pho.

salinan-piringan-hitam-indonesia-raya

Kemudian terdapat pertanyaan, bagaimanakah lagu kebangsaan Indonesia ini mulanya berbunyi? Menurut rekaman pertama yang dibuat oleh WR Supratman, berkerjasama dengan seorang Tionghoa bernama Yo Kim Tjan pada tahun 1927, Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dimainkan dengan alunan musik keroncong. Pemilihan keroncong sebagai musik kebangsaan dikarenakan pada masa itu lagu keroncong menjadi salah satu musik yang sangat disukai dan mengena di hati masyarakat. Suara rekaman tersebut saat ini dapat didengarkan di Museum Benteng Heritage di Kota Tangerang milik Udaya Halim.

GBN dengan latar belakang merah putih

Perubahan musik terjadi ketika masa pendudukan Jepang pada tahun 1942 – 1945. Pada tahun 1944, tepatnya September 1944 pemerintah Jepang membentuk satu panitia yang dikhususkan untuk merubah lagu Indonesia Raya dari musik keroncong menjadi mars. Panitia perubah ini dipimpin langsung oleh Ir Soekarno dan beranggotakan Ki Hadjar Dewantoro, Soedibyo (suami dari Ibu Soed), Darmawijaya, Kusbini, M Yamin, dan Kol Simandjuntak. Versi berikutnya merupakan versi yang dibuat oleh Yosef Claire pada tahun 1950 atas permintaan dan persetujuan dari Bung Karno. Pada gubahan tahun 1950 ini, 4 baris lirik sebelum refrain dibuat lebih mendayu/mandalam serta di dominasi oleh alunan musik gesek, dan pada bagian refrain dibuat menjadi Fortissimo. Sedangkan gubahan lagu yang kita nyanyikan pada saat ini merupakan gubahan dari Addie MS bersama dengan Twilight Orchestra miliknya yang dibuat pada tahun 1997 silam. Hingga kini, gubahan dari Addie MS ini masih dikumandangkan di setiap upacara dan acara-acara kenegaraan lainnya.

Sumber:

Hilmar Farid. 2016. Dalam acara “Merayakan Indonesia Raya”, 30 Oktober 2016.