Ramadhan Bouqie ‘Merayakan Disorde’ di Galeri Nasional Indonesia

0
1059
Pameran 'Celebrating Disorder' Akan Digelar Galeri Nasional Indonesia
Pameran ‘Celebrating Disorder’ Akan Digelar Galeri Nasional Indonesia

Studio Jean Kharis didukung Galeri Nasional Indonesia akan menggelar Pameran Tunggal Ramadhan Bouqie bertajuk “Celebrating Disorder” pada 6–18 Oktober 2015, di Gedung A Galeri Nasional Indonesia. Pembukaan pameran ini direncanakan akan diresmikan oleh Surya Paloh.

Celebrating Disorder dikuratori Jim Supangkat, menyajikan catatan kehidupan dan perilaku manusia, khususnya di Indonesia. Di era yang telah maju dan berlaku secara global seperti saat ini, Ramadhan Bouqie memandang berlaku realitas yang cenderung menabrak dan mengabaikan, yang disertai dengan perilaku menolak aturan, tatanan hukum, etika, adab, dan kemuliaan manusia sebagai khalifah di muka bumi.

Realitas tersebut dikemas secara visual dengan menggunakan pendekatan simbolik, alegoris, komikal, parodikal, dan humor yang cerdas, yang dituangkan ke dalam sekitar 45 lukisan dan (enam) instalasi patung. Beberapa lukisan tersebut berukuran cukup besar, yaitu 2×8 meter dan 2×12 meter.

Jim Supangkat dalam kuratorialnya, menuliskan rasa takjubnya terhadap kumpulan gambar di tengah bidang gambar berskala besar itu. “Semua gambar pada karya Ramadhan Bouqie terbilang unik karena tidak ada pola gambar yang diulang, dan setiap gambar memperlihatkan ide, makna, dan pesona sendiri-sendiri, seperti setiap kata pada sebuah puisi,” tulis Jim.

Melalui pameran ini, Kepala Galeri Nasional Indonesia—Tubagus ‘Andre’ Sukmana— berharap bisa meningkatkan minat dan apresiasi masyarakat dalam mengenali berbagai hasil kreativitas para perupa Indonesia dalam berbagai media, teknik, dan wujud visualnya. Selain itu, “Pameran ini juga diharapkan bisa menjadi motivasi, dan edukasi di bidang seni rupa untuk meningkatkan daya apresiasi seni, sehingga mampu mendorong terciptanya rasa dan sikap kepedulian, serta kecintaan terhadap karya budaya bangsa, khususnya karya seni rupa modern dan kontemporer,” kata Andre.

*dsy/GNI