Pertarungan Makna dalam Visual Jalanan

0
1695
Visual Jalanan Diangkat dalam Pameran "Bebas tapi Sopan" di Galeri Nasional Indonesia
Visual Jalanan Diangkat dalam Pameran “Bebas tapi Sopan” di Galeri Nasional Indonesia

Visual jalanan diangkat dalam Pameran “Bebas Tapi Sopan” yang akan digelar di Gedung A Galeri Nasional Indonesia pada 26 Oktober – 16 November 2016. Pameran yang merupakan hasil kerja sama Galeri Nasional Indonesia dengan Yayasan Jakarta Biennale, dan diinisiasi oleh Visual Jalanan ini merupakan salah satu dari rangkaian acara event dua tahunan, Jakarta Biennale 2015: Maju Kena, Mundur Kena. Visual Jalanan yang digagas oleh Forum Lenteng dan Kampung Segart–Jakarta ini merupakan salah satu program Riset dan Distribusi Media yang dikelola Forum Lenteng, yang fokus pada pembahasan dan pengarsipan aktivitas visual di jalanan melalui jurnal online yang dimiliki Visual Jalanan.

Bebas Tapi Sopan dikuratori Andang Kelana dan Abi Rama, merepresentasikan maraknya aktivitas visual jalanan terutama di kota-kota besar Indonesia, baik yang diciptakan seniman maupun masyarakat. ‘Kanvas’ jalanan ini menjadi ajang pertarungan makna secara bebas, mulai dari individu ataupun korporasi yang berebut ruang di jalanan untuk memasang iklan, hingga aparatur pemerintah yang menghapus coretan di jalanan.

Pertarungan visual jalanan tersebut dalam pameran ini diwakili karya-karya dari 14 partisipan, terdiri dari seniman yang aktif berkarya mural dan graffiti, serta perorangan maupun kelompok yang berkarya dengan merespon objek-objek yang ditemukan di jalanan. Ke–14 partisipan tersebut adalah Ace House Collective (YK), Agung “Abe” Natanael (Jkt), Angga Cipta (Jkt), Anggun Priambodo (Jkt), Bujangan Urban (Jkt), Dinas Artistik Kota (Jkt), Gardu House (Jkt), Klub Karya Bulu Tangkis + Ricky Janitra (Jkt), Milisi Mural Depok (kota Depok), Methodos (Yk), The Popo (Jkt), Tutu (Jkt), ruangrupa (Jkt), dan Stenzilla (Jkt). Selain karya partisipan, ditampilkan juga arsip foto yang diambil dari akun instagram Visual Jalanan yaitu @visualjalanan, yang merangkum rekaman objek-objek di jalanan, seperti mural, graffiti, tanda jalan, papan peringatan, poster, spanduk, ataupun tulisan yang dibuat oleh warga di suatu tempat.

Pameran ‘Bebas Tapi Sopan’ dilengkapi dengan rangkaian acara berupa Artists’ Talk yang menghadirkan Bujangan Urban, The Popo, dan Dinas Artistik Kota sebagai pembicara. Ada juga Diskusi bertema Bebas tapi Sopan: Pertarungan Visual di Jalanan bersama Ardi Yunanto dan Manshur Zikri pada Sabtu, 7 November 2015. Pameran, Artists’ Talk, dan Diskusi terbuka untuk umum dan bebas biaya.

*dsy/GNI