Menteri Susi : “Saatnya kita posesif terhadap laut kita!”

0
1170

Siang itu, di halaman Gedung A Galeri Nasional Indonesia terdengar lantunan lagu Halo-Halo Bandung. Lagu tersebut dihasilkan dari irama angklung yang dimainkan oleh puluhan pengunjung. Itulah penanda yang mengawali pembukaan Pameran “Nautika Rasa: Seni Rupa & Imaji Bahari”. Pameran hasil kerjasama antara Galeri Nasional Indonesia dengan Bale Seni Barli ini diresmikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Susi Pudjiastuti.

Susi mengungkapkan bahwa pada nyatanya pesona serta keindahan laut Indonesia yang bernilai miliyaran terenggut. “Bukan birunya yang hilang, melainkan keindahan dalam lautnya”, tegasnya. Susi ingin kembali mengenang dan menikmati keindahan pesona laut nusantara tersebut pada pameran bertema Nautika Rasa ini.

Tema “Nautika Rasa” memiliki arti ikatan yang menyatukan pengalaman memandang dan mengenal keindahan bahari Indonesia serta arus perasan para seniman yang terus berkembang mengikuti zaman.  Perhelatan ini digelar mulai 13 hingga 25 September 2016 di Gedung A dan C Galeri Nasional Indonesia. Ada 120 karya yang tersaji hasil karya para seniman dari lingkungan Bale Seni Barli, Ikatan Wanita Pelukis Indonesia (IWPI), Kemang 104 & Friends, serta pemotret dasar laut yang secara khusus diundang. Pada pameran ini para perupa tersebut berusaha untuk mengungkapkan imaji mereka tentang budaya bahari yang sangat dekat dengan kehidupan rakyat Indonesia melalui bahasa visual atau ekspresi seni rupa.

“Eksotisme laut memang bukan kali ini saja menjadi objek seni, namun keunikan pada pameran ini bukan hanya pada hasil visualisasi sebuah karya, melainkan lebih kepada bagaimana imaji tentang bahari itu terbentuk dengan melibatkan memori, sensasi, pengalaman ‘rasa’, dan interaksi dengan laut bagi setiap perupa”, ungkap Kepala Galeri Nasional Indonesia Tubagus ‘Andre’ Sukmana.

Melalui pameran ini, Susi berharap dapat mengedukasi masyarakat Indonesia agar bisa menjaga keindahan laut Indonesia, bukan hanya birunya namun keragaman hayati di dalamnya. “Saatnya kita posesif terhadap laut kita. Semoga Indonesia semakin maju, beradab dan berestetika”, serunya.

*fii/GNI