Mendorong Geliat Seni Rupa Gorontalo

0
788
Sosialisasi Eksistensi Galeri Nasional Indonesia digelar Rabu, 11 Mei 2016 di Gorontalo.
Sosialisasi Eksistensi Galeri Nasional Indonesia digelar Rabu, 11 Mei 2016 di Gorontalo.

Sosialisasi Eksistensi Galeri Nasional Indonesia kembali digelar. Kali ini yang mendapat kesempatan disambangi tim Galeri Nasional Indonesia adalah Kota Gorontalo, tepatnya di Aula Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo. Sosialisasi yang diselenggarakan pada 11 Mei 2016 ini mengangkat tema “Menumbuhkan Kreativitas dan Apresiasi Seni Rupa”. Narasumber yang dihadirkan adalah Rizki A. Zaelani (Kurator Galeri Nasional Indonesia) dan Syarief Munawar (Dosen Universitas Negeri Gorontalo). Sedangkan sebagai moderator Fandhy Rais (Perupa Gorontalo).

Rizki memaparkan tentang ‘Strategi Menumbuhkan Kreativitas dan Apresiasi Seni’. Menurutnya, sebuah karya seni tak lepas dari proses kreasi seniman dan proses apresiasi pengamat. Kedua proses tersebut selalu melibatkan imajinasi.

Sedangkan Syarief lebih fokus pada bahasan ‘Ekosistem Seni Rupa di Gorontalo’. Syarief banyak bercerita tentang geliat senirupa di Gorontalo, yang tidak hanya melibatkan para perupa Gorontalo yang tergabung dalam beberapa komunitas, namun juga masyarakat Gorontalo. Kegiatan senirupa tersebut dalam dua tahun terakhir (2013–2015) cukup bervariasi. Beberapa diantaranya melukis bersama, berkarya mural di taman kota, pameran lukisan dan kaligrafi.

Selain diskusi, ditayangkan juga film tentang Tokoh Seni Rupa Indonesia. Kepala Galeri Nasional Indonesia Tubagus ‘Andre’ Sukmana melengkapi acara sosialisasi ini dengan pengenalan tentang Profil Galeri Nasional Indonesia.

Tubagus berharap program sosialisasi seperti ini menjadi media positif sehingga semakin banyak masyarakat luas yang mengetahui dan mengenali eksistensi Galeri Nasional Indonesia. Selain itu, diharapkan juga munculnya sinergi yang mampu menumbuhkan, mewadahi, dan mendorong daya kreatifitas untuk menciptakan karya seni yang inovatif serta mengemas metode pembelajaran seni di lembaga pendidikan yang interaktif. “Melalui acara ini, semoga memberi kontribusi terhadap perkembangan seni rupa di Gorontalo dan sekitarnya, serta mampu memfasilitasi komunitas seni rupa di daerah untuk tetap eksis dan kreatif,” pungkasnya.

*dsy/GNI