Koleksi Istana Diboyong ke Galeri Nasional Indonesia

0
1250

Galeri Nasional Indonesia —Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan— bekerja sama dengan Kementerian Sekretariat Negara, Badan Ekonomi Kreatif, dan Mandiri Art akan segera menggelar Pameran Koleksi Istana Kepresidenan Republik Indonesia selama satu bulan penuh pada Agustus 2016. Penyelenggaraannya yang bersamaan dengan perayaan bulan Kemerdekaan RI memiliki keterkaitan dengan tema yang diusung pameran ini, “17|71: Goresan Juang Kemerdekaan, Pameran Koleksi Seni Rupa Istana Kepresidenan Republik Indonesia”.

“17 itu tanggal kemerdekaan, 71 adalah usia kemerdekaan RI. Garis di tengah menggambarkan keseimbangan, cermin atau refleksi saat kemerdekaan dan saat sekarang, inspirasi dan aksi,” papar Mikke Susanto, salah satu kurator pameran ini. Sedangkan Goresan Juang Kemerdekaan diterjemahkannya sebagai cerminan masa lalu pada era kemerdekaan, kemudian menginterpretasikannya dengan masa kini.

Masa lalu dan masa kini itu dihadirkan melalui sejumlah karya rupa koleksi Istana kepresidenan. Diungkap Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dari sekitar 15.000 lebih koleksi benda seni yang ada di Istana Kepresidenan, dipilih 28 lukisan dari 21 pelukis ternama. Seperti Affandi, Basoeki Abdullah, Raden Saleh, S. Sudjojono, Trubus Sudarsono, Ir. Sukarno, Lee Man-Fong, Diego Rivera, Walter Spies, dan perupa tersohor lainnya.

Lukisan-lukisan tersebut didatangkan khusus dari Istana Negara, Istana Merdeka, Istana Bogor, Istana Cipanas, dan Istana Yogyakarta. 28 lukisan itulah yang akan dipamerkan, bersama dengan empat keramik, 100 foto-foto kepresidenan, serta 11 judul buku mengenai koleksi lukisan Istana Kepresidenan.

“Kami ingin memamerkan koleksi Istana kita untuk dinikmati oleh masyarakat,” tutur Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Menurutnya, adalah pertama kalinya koleksi seni rupa Istana Kepresidenan Republik Indonesia dalam jumlah yang cukup banyak dikeluarkan dari kawasan Istana ke ruang publik tepatnya di Galeri Nasional Indonesia. “Ini merupakan bentuk penghargaan kepada karya-karya besar kita untuk diketahui, ditelaah, dianalisis, dipelajari, dan menginspirasi bangsa kita secara keseluruhan,” lanjutnya.

Menanggapi pameran ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengungkap bahwa gelaran ini merupakan salah satu bukti dari pesan Presiden Joko Widodo bahwa apa yang ada di wilayah Istana sejatinya merupakan milik rakyat. “Ini adalah salah satu bukti bahwa koleksi lukisan Istana bisa diakses. Biasanya kita menyaksikan lukisan-lukisan itu dari jarak jauh,” ucapnya. Ia juga menekankan, pameran ini mengingatkan kembali bahwa prestasi bagi para anak bukan hanya prestasi akademik, namun juga bidang kreatif khususnya seni.

Bagi Presiden Joko Widodo pameran ini merupakan salah satu wujud pertanggungjawaban Istana Kepresidenan yang mendapat amanah untuk merawat koleksi-koleksi terbaik itu. “Saya ingin lukisan-lukisan ini akan tetap abadi dan terus-menerus bisa disajikan di hadapan publik seluruh dunia,” tuturnya.

*dsy/GNI