Indonesia dikenal sebagai negara tropis. Namun belakangan wacana seni rupa jarang menyentuh ciri tropis tersebut. Setidaknya hal itu diungkap Kurator Sudjud Dartanto. Karena itu suasana tropis berusaha dihadirkan kembali, kali ini melalui presentasi karya-karya seni rupa Indonesia dalam Pameran Seni Rupa bertajuk “ArsTropika”.
Akan digelar di Provinsi Kalimantan Tengah, tepatnya di Gedung Pameran Seni UPT. Taman Budaya Provinsi Kalimantan Tengah, pameran ini sengaja mengangkat tema ArsTropika untuk memperlihatkan wacana naturalisme yang ditandai dengan kekuatan, keindahan, jiwa alam dan isinya. “Selain itu juga sebagai momentum simbolik ketika pameran ini diselenggarakan tepat di paru-paru Indonesia dan dengan situasi geo-kulturalnya, pameran ini dapat menjadi kontekstual dalam memamerkan wacana seni tropis. Kurasi ini ingin menggulirkan pembacaan bersama atas wacana naturalisme/orientalisme/eksotisme yang berangkat dari daerah tropis, bagaimana hal itu dipikirkan, dihayati dan dimaknai oleh perupa peserta pameran ini,” papar Sudjud.
Keterkaitan dengan wacana tropis mengantarkan Pameran ArsTropika menampilkan karya-karya yang berhubungan dengan kehidupan tropis, mulai dari gambaran tentang flora, fauna, alam, keseharian, termasuk cara hidup masyarakat. Hal itu akan tampak dalam 45 karya seni rupa berupa lukisan dan patung/instalasi yang akan disajikan dalam pameran ini. Karya-karya tersebut merupakan hasil olah artistik 30 perupa dari 11 Provinsi di Indonesia meliputi Provinsi Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Jawa Barat, Jawa Timur, Riau, Kepulauan Riau, Lampung, dan Gorontalo, serta tujuh perupa Indonesia yang karyanya telah menjadi koleksi Galeri Nasional Indonesia/koleksi negara.
Pameran Seni Rupa “ArsTropika” akan dibuka pada Rabu malam, 12 September 2018, pukul 19.00 WIB, di UPT. Taman Budaya Provinsi Kalimantan Tengah, bersamaan dengan pembukaan Temu Karya Taman Budaya, Museum, dan Galeri Tahun 2018. Pameran akan berlangsung hingga 16 September 2018. Pameran ini dapat diakses masyarakat umum ecara cuma-cuma.
*dsy/GNI
