Forum Gelora Kebangsaan: Kebudayaan Indonesia Dalam Dimensi Kekinian dan Perspektif Masa Depan

0
1842

Jakarta – Seminar Nasional Kebangsaan yang bertajuk “Kebudayaan Indonesia Dalam Dimensi Kekinian dan Perspektif Masa Depan” digelar Forum Gelora Kebangsaan dan didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 3 Juli – 4 Juli 2019 di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Seminar ini menghadirkan pembicara dari berbagai kalangan, baik akademisi, praktisi, seniman hingga tokoh masyarakat.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, menyebutkan forum seminar ini dirancang sebagai upaya menjaga api pemajuan kebudayaan nasional. Mendikbud pun berharap kegiatan semacam ini dapat memperluas jangkauan kerja pemajuan kebudayaan yang melibatkan berbagai unsur masyarakat sipil dan lintas instansi pemerintah.

“Dengan demikian kita hendak mengonsolidasikan langkah bersama untuk mengkonkritkan arah besar Strategi Kebudayaan lewat kerja-kerja nyata. Bagaimana Strategi Kebudayaan yang telah kita sepakati bersama itu dapat dikerjakan untuk menghadapi permasalahan kebangsaan hari ini, apa rencana aksi bersama yang bisa kita ikat melalui forum ini untuk memastikan peran dan pengaruh budaya kebangsaan di dunia yang berubah cepat,” ujar Mendikbud saat pembukaan Forum Gelora Kebangsaan (3/7/2019).

Sementara itu, Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid berharap melalui kegiatan ini ada pemikiran-pemikiran baru dari berbagai aspek sehingga mampu menghadapi tantangan ke depan, khususnya di bidang kebudayaan.

“Kita telah melalui berbagai gejolak, dan ada keinginan-keinginan yang kuat yang tergabung dalam forum ini dan memperkuat kembali gerakan kebangsaan kita,” imbuhnya.

Seminar yang berlangsung selama dua hari berturut-turut ini menghadirkan beberapa narasumber yang mengangkat isu-isu kebudayaan, pendidikan, hingga perkembangan teknologi di era Revousi Industri 4.0. Narasumber tersebut antara lain, Bambang Soesatyo, Sidarto Danusubroto, Letnan Jendeal TNI (Purn.) Agus Widjojo, Triawan Munaf, Rhenald Kasali, Nadiem Makarim, Mudji Sutrisno, Silvia Halim, Jenahara, dan Monica Irayati Irsan.

 

 

Foto: Tim Publikasi Ditjen Kebudayaan