FESTIVAL DANAU SENTANI KE-VII MENGUSUNG TEMA “BUDAYAKU HIDUPKU”

0
615
DSC_0063
Menko Kesra HR. Agung Laksono memukul Kelambut sebagai tanda dibukanya secara resmi Festival Danau Sentani Ke-VII

Festival Danau Sentani Ke-VII merupakan even tahunan Kabupaten Jayapura provinsi Papua  yang dilaksanakan selama 5 hari dari tanggal 19 s/d 23 Juni 2014 di Pantai Wisata Khalkhote. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Menko Kesra HR. Agung Laksono yang dihadiri oleh beberapa Duta Besar Negara Sahabat yaitu; Duta Besar Tunisia untuk Indonesia, Mr. Mourad Belhassen dan Mrs. Houda Zaibi, Duta Besar Negara Zimbabwe Mrs. Alice Magezza, dan Duta Besar India Neeru Singh beserta ibu dan seorang putrinya.

Dalam sambutannya, Menko Kesra menuturkan  tema FDS tahun ini yakni Budayaku Hidupku merupakan suatu harapan untuk menajamkan jati diri sebagai bangsa yang berbudaya. “Implementasi budaya dimasyarakatkan juga menggambarkan keharmonisan, damai, rukun dan sejahtera. Kami berharap pesta ini juga dapat memberikan peningkatan kesejahteraan bagi warga setempat,” katanya.

Selanjutnya Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat H.R. Agung Laksono didampingi Gubernur Papua Barat Abraham Atururi, Sekretaris Daerah Papua, Henry Dosinaen, dan Bupati Jayapura Mathius Awoitauw memukul Kelambut (alat musik pukul tradisional Papua) sebagai tanda dibukanya secara resmi Festival Danau Sentani (FDS) ke-VII.

Dalam laporan Ketua Panitia Festival Danau Sentani Ke-VII, Drs. Chris K Tokoro, M.Si  menyebutkan ada beberapa jenis kegiatan yang  sudah dilaksanakan maupun yang akan dilaksanakan dalam Festival Danau Sentani Ke-VII antara lain; (1). Kegiatan Pra Festival yaitu Fun Bike Sentani Lake telah berlangsung pada tanggal 14 Juni yang diikuti 210 pesera putra-putri yang menyisir danau sentani sepanjang 32 Km. Kegiatan ini sekaligus sebagai ajang peromosi menyambut PON 20202 di Papua dan oleh pemda Jayapura Kegiatan ini akan menjadi even tahunan pra festival untuk mempromosikan FDS Terus ke Depannya, (2). Kegiatan Pra Festival Pawai Budaya dilakukan tanggal 17 Juni yang diikuti 43 Group Sanggar, Etnis, Organisasi dan Distrik yang diikuti sekitar 2000 peserta. (3). Atraksi budaya berupa Tampilan Atraksi tarian etnis kebudayaan Jayapura dan Papua juga etnis nusantara sebanyak 63 atraksi, termasuk atraksi tarian utama “Gema Tifa Harmoni Kehidupan” Oleh 500 orang penari. Atraksi lain suling tambur, lagu rakyat dan kreasi sebanyak 31 atraksi mengisi 5 hari. (4). Kegiatan ritual Budaya Tradisional “Bayar Kepala (yu)” oleh salah satu Ondofolo Heram, (5). Tampilan budaya berupa kuliner asli dan karakteristik lokal untuk suguhan promosi wisata kuliner yang perlu diangkat diikuti 43 group, (6). Tampilan budaya baik benda budaya dalam pameran rumah kampung adat dan benda budaya lainya, (7). Pengangkatan nilai benda budaya yakni atraksi lukisan diatas kulit kayu sepanjang 100 meter dan benda budaya sempe terbesar 100 cm yang akan dijadikan rekor MURI. (8). Lomba budaya tradisionil berupa molo atau menyelam sambil merokok, dayung, renang dan panah tradisional diikuti 566 orang. (9). Kegiatan ekonomi berupa pasar produk ekonomi kerajinan tangan dan kreasi lainnya sebanyak 183 group, pameran jasa dan produk ekonomi, pembagunan dan promosi wisata sebanyak 43 stand, (10). Tour wisata yang merupakan paket Sentani Lake Tour dan Sentani Overland Tour yang dapat dinikmati umum. Termasuk tahun ini kita sambut Diplomatic Tour dari 15 duta besar Negara sahabat.

Bupati Kabupaten Jayapura Mathius Awoitouw, SE. MSi dalam sambutannya lebih menekankan pada Penguatan Kampung Adat sebagai jati diri yang harus dipertahankan sesuai dengan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Jayapura selain itu juga dalam pengembangan Festival Danau Sentani kedepannya,  maka akan dirancang sebuah destinasi Wisata Baru yaitu “Desa Wisata Sagu” Adalah suatu taman sagu yang tumbuh menghiasi danau Sentani, yang di tata sedemikian rupa untuk dapat di lihat dari dekat sekalian melindunginya, yang tentunya di dukung sarana lainnya seperti kuliner khusus dari sagu, bahkan wisatawan dapat melihat proses pembuatan sagu dan menikmatinya melalui kuliner. Selain itu Festival Danau Sentani ini akan menjadi kawasan itertainman budaya adalah tempat para seniman dan kreatifitas anak-anak Sentani untuk menampilkan aneka ragam seni dan tari yang sangat khas, menjadi destinasi wisata dan tempat transaksi yang efektif sebagai pintu masuk dan keluarnya para wisatawan untuk membeli sofiner khas dari Prov. Papua. Pemerintah Kabupaten Jayapura Komit Dalam Mengimplementasikan Industri Kreatif yang berkembang pesat saat ini yang mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Festival Danau Sentani Ke-VII menampilkan berbagai atraksi budaya, seperti menari diatas perahu yang disebut Isosolo, menyelam sambil merokok, dengan cara ujung rokok yang dibakar dimasukkan ke dalam mulut selama menyelam,dengan tujuan tetap menghangatkan tubuh, lomba perahu hias serta acara adat bayar kepala kepada salah seorang Ondofolo Heram yang meninggal dunia beberapa waktu lalu, merupakan pimpinan tertinggi dalam struktur adat Komunitas Masyarakat Adat Heram.

DSC_0030
Para tamu Undangan FDS Ke-VII
DSC_0032
Para Tamu Undangan FDS Ke-VII