Dr. Nunus Supardi: Peran Strategis, Tantangan, dan Peluang Di Dalam Penguatan Organisasi Kepercayaan Terhadap Tuhan YME

0
892

Yogyakarta. Dr. Nunus Supardi, seorang pemerhati kebudayaan, berkesempatan memaparkan makalahnya pada acara Sarasehan Nasional Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME. Makalah tersebut berjudul Peran Strategis, Tantangan, dan Peluang dalam Penguatan Organisasi Kepercayaan terhadap Tuhan YME.

Secara umum, ia menjelaskan bahwa jauh sebelum datangnya agama, Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa (KTTYME) sudah jauh lebih dulu dianut oleh nenek moyang Indonesia. KTTYME bahkan sudah dilindungi oleh UUD 1945 Amandemen pasal 29 ayat 2, pasal 18 B ayat 2, Pasal 28 E ayat 2, dan pasal 28 I ayat 3. Dengan dilindunginya KTTYME dalam UUD 1945 Amandemen maka mengimplikasikan bahwa pertama, adanya indikasi yang kuat keberadaan KTTYME yang sering dan masih dipersoalkan banyak orang, secara konstitusional diakui keberadaannya sebagai salah satu elemen penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Republik ini. Kedua, pengakuan ini mengisyaratkan bahwa KTTYME memiliki peran strategis dalam perjalanan bangsa. Ketiga, pengakuan itu juga mengisyaratkan kepada para pendukung KTTYME termasuk para penerusnya untuk tidak mengabaikan peluang yang dihasilkan oleh para pendahulu dengan susah payah untuk menegakkan keberadaan KTTYME sesuai dengan perkembangan zaman di atas empat pilar di atas.

“Kenyataan bahwa bangsa Indonesia disebut sebagai bangsa serba ‘multi’ adalah warisan nenek moyang yang otentik yang harus dihadapi dan diatasi segala permasalahannya. Semakin banyak khasanah budaya bangsa yang melemah dan kemudian hilang ternyata lebih banyak berujung pada faktor kelengahan dan kelalaian dalam menyikapi sekaligus mengelola kekayaan itu. Di sini lah salah satu peran penting organisasi kepercayaan dalam penataan kehidupan bermasyarakat seharusnya ada untuk menengahi”, tutup Dr. Nunus Supardi.