Workshop Konservasi Kayu Cagar Budaya Bawah Air

0
1844

Bimtek Perahu RembangSebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kapasitas tenaga pelestari budaya, khususnya dalam bidang konservasi Cagar Budaya Bawah Air, Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Pemuseuman menyelenggarakan kegiatan workshop konservasi kayu Cagar Budaya Bawah Air pada 25-31 Maret 2015 di Rembang-Jawa Tengah. Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta dengan menghadirkan narasumber-narasumber dan konservastor yang kompeten di bidangnya. Rembang sebagai tempat ditemukannya perahu kuno peninggalan bawah air yang cukup fenomenal, menjadi tempat yang tepat untuk diselenggarakannya workshop ini. Perahu kuno yang ditemukan pada 2008 dan merupakan satu-satunya perahu kuno di Asia Tenggara yang ditemukan secara lengakap dan utuh, saat ini sedang dilakukan proses konservasi. Diharapkan peserta workshop dapat langsung melihat dan belajar proses konservasi perahu kuno berbahan kayu tersebut.

Workshop yang berlangsung selama 7 hari dibuka oleh Prof. Kacung Maridjan, Direktur Jenderal Kebudayaan-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam sambutan pembukaannya, Prof.Kacung menyampaikan bahwa Indonesia memiliki begitu banyak potensi Cagar Budaya Bawah Air yang belum terkelola dengan baik. Menurutnya hal tersebut tidak terlepas dari terbatasanya sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dalam bidang konservasi cagar budaya bawah air. Lebih lanjut, Prof. Kacung menyampaikan bahwa melalui workshop ini diharapkan adanya pertukaran pengetahuan di antara peserta dan para pakar sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pelestari Cagar Budaya khususnya Cagar Budaya bawah air.

Untitled Sebanyak 30 peserta workshop yang berasal dari Balai Pelestarian Cagar Budaya se-Indonesia, Balai Arkeologi, Balai Konservasi Borobudur, dan tenaga lokal situs perahu kuno Punjulharjo menerima materi workshop dalam kegiatan perkuliahan dan diskusi serta praktik di laboratorium situs perahu kuno Punjulharjo. Dalam sesi perkuliahan materi tentang kebijakan pelestarian Cagar Budaya Bawah Air disampaikan oleh Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Dr. Harry Widianto. Pengantar konservasi Cagar Budaya oleh Junus Satrio Atmodjo,M.Hum, dan Prinsip Dasar Konservasi Cagar Budaya Bawah Air oleh Ir. Joeseof Boedi Arijanto.  Pengetahuan dasar tentang kayu diberikan pula oleh Ahli kayu dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Dr. Suanto, MP. Lebih lanjut peserta juga diberikan materi khusus tentang metode dan teknik konservasi kayu Cagar Budaya Bawah Air dari mulai penelitian di laboratorium, pra konservasi sampai proses konservasi oleh konservator senior Aris Munandar dan konservator dari Balai Konservasi Borobudur, Nahar Cahyandaru, S.Si.

Lab-Perahu RembangUntuk lebih meningkatkan pemahaman terhadap materi, serta untuk melatih peserta dalam melakukan konservasi Cagar Budaya Kayu Bawah Air secara langsung, peserta workshop dibawa ke laboratorium situs yang berada di situs perahu kuno Punjulharjo untuk melakukan berbagai percobaan konservasi kayu bawah air. Ari Swastikawati, S.Si, M.Hum, konservator dari Balai Konservator Borobudur terlebih dahulu memberikan pembekalan kepeda peserta mengenai analisis laboratorium sebelum peserta melakukakan praktik secara berkelompok.

Melalui workshop ini peserta diharapkan mampu melakukan tindakan konservasi terhadap kayu peninggalan bawah air (waterlogged wood) dengan benar, atau minimal peserta dapat melakukan penyelamatan darurat ketika menemukan kayu yang diduga merupakan Cagar Budaya. (Reni Amelia)