Tempat lahir gagasan kemerdekaan

Di Jalan kecil bernama Jalan Kenari II itu pernah terjadi suatu peristiwa penting. Peristiwa sejarah tentang perjuangan kemerdekaan Bangsa Indonesia. Tepatnya di satu bangunan yang sekarang difungsikan sebagai museum. Di tempat inilah gagasan politik tentang perjuangan Kemerdekaan Bangsa Indonesia itu lahir.

Bangunan yang bergaya arsitektur Indische dengan ornamen khas rumah Betawi itu kini bernama Museum Mohammad Husni Thamrin. Patungnya berdiri gagah di halaman depan menghadap ke arah gerbang.

Di dalam museum ini terdapat koleksi berupa beberapa foto reproduksi. Di antaranya  mengenai kiprah perjuangan Mohammad Husni Thamrin. Ada juga foto-foto Pergerakan Nasional Indonesia lainnya. Foto-foto reproduksi lainnya bercereita mengenai suasana kota Jakarta pada zaman Mohammad Husni Thamrin. Di satu ruang juga terdapat satu lukisan Mohammad Husni Thamrin.

Dahulu bangunan itu merupakan tempat tinggal Meneer de Has. Kemudian Mohammad Husni Thamrin membelinya pada 1929. Selanjutnya ia menghibahkan kepada satu organisasi yang bernama Permufakatan Perhimpunan-perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI). Gedung itupun diberi nama Gedung Permufakatan Indonesia.

Koleksi peninggalan Mohammad Husni Thamrin.
Koleksi peninggalan Mohammad Husni Thamrin.

Gedung itu juga pernah digunakan sebagai tempat pelaksanaan Kongres Perhimpunan Nasional Indonesia (KPNI) I dan II pada 18–20 Mei 1929. Sementara, pada 1930 pernah digunakan sebagai tempat pementasan Sandiwara, yang bertujuan membangkitkan semangat kepahlawanan para pejuang Indonesia.

Setelah PPPKI bubar, gedung ini dijadikan markas Partai Rakyat Indonesia (Parindra), dan beberapa kali mengadakan kongres di gedung ini. Pada 1939 berlangsung Kongres Persatuan Arab-Indonesia (PAI), dan dibentuklah Organisasi Politik bernama Gabungan Politik Indonesia (GAPI).

Lagu Indonesia Raya kali pertama diperdengarkan secara instrumental, tanpa alunan lirik di gedung ini

Selain sebagai tempat dilakukannya rapat dan musyawarah menuju kemerdekaan Republik Indonesia, bangunan ini juga memiliki peranan penting dalam lahirnya lagu kebangsaan Indonesia Raya. WR. Supratman membuat konsep lagu Indonesia Raya, dan kali pertama  diperdengarkan secara instrumental, tanpa alunan lirik di gedung ini.

Pada 1960 hingga 1964, bangunan ini digunakan sebagai tempat pendidikan kepamongprajaan. Kemudian pada 1966 hingga 1977 digunakan sebagai SMA Arena Siswa, dan Universitas Jakarta pada malam harinya. Pada masa pemerintahan Gubernur R. Suprapto, gedung ini dipugar seperti aslinya, kemudian diresmikan sebagai museum pada 11 Januari 1986.

Sepeda Ontel milik Mohammad Husni Thamrin.
Sepeda Ontel milik Mohammad Husni Thamrin.

Setiap peringatan hari meninggalnya pahlawan nasional asal Betawi ini, Forum Tukar Pikiran Betawi Kita menggelar acara Haul Muhammad Husni Thamrin. Peringatan di mulai dari Museum Mohammad Husni Thamrin, dan diakhiri di pemakaman Karet Bivak, Jakarta Pusat. Tujuan acara ini adalah untuk mengingat pejuang rakyat kecil asal Betawi yang berjuang melalui jalur parlemen di zaman Belanda. (Ummi Alifah-Sub Direktorat Registrasi Nasional)